Ponpes Al Zaytun Tetap Buka Pendaftaran Santri Meskipun Sudah Didemo, Segini Biaya Masuknya

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA -- Polemik Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat pimpinan Panji Gumilang hingga kini masih bergulir.

Meskipun sudah didemo sebanyak tiga kali oleh berbagai masyarakat atas dugaan penyimpangan ajarannya.

Diterpa berbagai isu miring Ponpes ini tetap membuka pendaftaran santri baru.

Informasi pendaftaran santri baru dibagikan juga melalui channel YouTube mereka berjudul, PENERIMAAN SANTRI BARU AL-ZAYTUN TAHUN PEMBELAJARAN 2023-2024.

Dalam unggahan video itu tampak bus yang membawa calon santri bersama keluarganya terus berdatangan ke Ponpes Al Zaytun.

Ketua Pelaksana Penerimaan Santri Baru (PSB) Al-Zaytun, M Iqbal Aulia mengatakan, penerimaan santri baru itu meliputi penerimaan santri MI, MTs, dan SMK.

“Untuk teknis atau alurnya, jadi nanti para calon santri masuk melalui gate Selatan, kemudian diarahkan menurunkan barang nanti bersama wali santrinya melaksanakan tes swab dan tes narkoba atau tes urine," ujarnya dikutip dari channel youtube Al-Zaytun Official, Rabu (28/6/2023).

Para calon santri baru juga dilakukan tes kesehatan dan tes lisan yang meliputi tes wawancara, tes tahfidz, dan tes akademik.

Penerimaan santri baru Ponpes Al Zaytun diketahui berlangsung mulai tanggal 22-27 Juni 2023.

Biaya pendaftaran untuk calon santri SD atau MI sebesar Rp1juta.

Kemudian setelah diterima nantinya calon siswa diwajibkan membayar biaya pendidikan sebesar Rp 650.000 per bulan atau  sekitar Rp 3,9 juta per semester.

Selama di pesantren, santri diwajibkan juga membayar listrk sebesar Rp 25 ribu, perawatan asrama Rp 250 ribu, perlengkapan kamar Rp 400 ribu, hingga biaya seragam Rp 550 ribu- Rp 625 ribu.

Sementara biaya pendidikan tingkat SMP atau MTS biaya pendaftarannya sebesar Rp1,5 juta.

Tak hanya dibanderol dengan mata uang rupiah, ada pula biaya jenjang MTS yang membayar dengan mata uang asing sebesar 3.500 USD atau sekitar Rp 52,6 juta.

Biaya yang dikeluarkan  tersebut bukan untuk biaya per bulannya, melainkan biaya yang langsung dibayarkan untuk 6 tahun.

Namun, biaya pendidikan SMP atau MTS tersebut belum mencakup dengan biaya hidup juga fasilitas asrama.