Industri Daur Ulang Berperan Berikan Nilai Tambah Sampah Plastik Low-Value di Indonesia
Kehadiran industri daur ulang menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan sampah plastik, khususnya plastik low-value dengan mendorong ekosistem.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kehadiran industri daur ulang menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan sampah plastik, khususnya plastik low-value dengan mendorong ekosistem pengelolaan sampah dalam proses sirkuler ekonomi plastik.
Terkait hal itu Indonesian Plastics Recyclers (IPR) bersama Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) adakan diskusi bertajuk “Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia.”
Kegiatan ini ditujukan memaparkan peran industri daur ulang di Indonesia dalam mengelola sampah plastik di Indonesia, dimana pemulung dan sektor informal menjadi ujung tombak dan mendapatkan dampak positif.
Vice Chairwoman Indonesian Plastics Recyclers (IPR), Amelia Maran mengatakan banyak stigma negatif di masyarakat terkait plastic-low value yang tidak bisa didaur ulang dan tidak berharga.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, GESN Lanjutkan Komitmen “Jadi Baru Lagi” Untuk Kurangi Sampah Plastik
“Kami ingin memberi penjelasan mengenai kesalahan informasi terkait plastik low value karena apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan penghasilan ekosistem daur ulang,” ucap Amelia, lewat keterangan, Rabu (28/6/2023).
Kehadiran industri daur ulang plastik berperan dalam mengalihkan sampah plastik low value di TPA serta mendukung target Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada tahun 2025.
Selain itu di Indonesia, sampah plastik juga sudah menjadi komoditas bisnis dan sudah terbentuk komunitas yang mampu memberikan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
“Banyak dari pengangguran dan pendatang dengan pendidikan rendah mengadu nasib dan mencari penghasilan menjadi pengumpul sampah plastik,” kata Amelia.
Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Pris Polly menambahkan peran dari pemulung di TPST Bantargebang mampu untuk mengurangi sampah plastik low value sebanyak +/- 1.600 ton per hari.
Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah Plastik, Danone-Aqua Luncurkan Kampanye Mudik Bijak Sampah
Selain plastik low value mudah didapat, volume nya juga cukup besar dan lebih singkat proses pemilahannya walaupun harganya rendah namun bisa mendatangkan keuntungan bagi pemulung.
“Harapannya dari kegiatan ini, pemulung bisa diakui menjadi salah satu pahlawan lingkungan. Dengan begitu, juga bisa mendapatkan fasilitas jaminan sosial seperti pekerja formal,” ujar Pris Polly.
Circular Economy Sr. Specialist Chandra Asri, Nicko Setyabudi mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi peran industri daur ulang di Indonesia terutama pemulung yang menjadi garda terdepan pengelolaan sampah di Indonesia.
“Kami percaya bahwa industri daur ulang kini bisa dilakukan dengan kolaborasi, seperti Chandra Asri berkolaborasi menciptakan fasilitas pengelolaan sampah terintegrasi bersama masyarakat,” ujar Nicko.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Foto-foto Proses Daur Ulang Sampah Botol Plastik Menjadi Bernilai Jual Tinggi |
![]() |
---|
Pemkot Bekasi Akan Gunakan Teknologi Pengolahan Sampah Menjadi Listrik |
![]() |
---|
Industri Daur Ulang Memiliki Peran Kunci Pengurangan Volume Sampah Plastik di TPA |
![]() |
---|
Air Kemasan di Bawah 1 Liter Kini Tidak Boleh Ada di Pulau Bali, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Yayasan SuRCI Sebut Pengumpul Sampah atau Pemulung Pekerjaan Paling Berbahaya Nomor 6 di Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.