Berita Viral

Viral! Mahasiswa KKN Diusir Warga Setelah Bikin Konten Sindir Fasilitas Lokasi KKN

Viral! Mahasiswa KKN Diusir Warga Setelah Bikin Konten Sindir Fasilitas Lokasi KKN

Penulis: Joanita Ary | Editor: Joanita Ary
dok tiktok @burman.alhakim
Viral! Mahasiswa KKN Diusir Warga Setelah Bikin Konten Sindir Fasilitas Lokasi KKN 

WARTAKOTALIVECOM – Sejumlah mahasiswa peserta KKN atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Padang (UNP) diusir oleh warga di kawasan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Mereka diusir warga usai membuat konten tiktok berisi kritikan soal fasilitas kecamatan.

Para peserta KKN yang didominasi oleh mahasiswa perempuan ini menyindir fasilitas yang mereka dapatkan dalam melakukan kegiatan wajib tersebut.

“Kalian libur semester? Mana maen. KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanahdatar, Limapuluh Kota? Bungus-lah, air gak ada, mandi di Musala. Diusir? Ngontrak bayar pula,” ucap sejumlah mahasiswa perempuan dalam video tersebut.

Kemudian dalam video lainnya terlihat seorang pria diduga merupakan tokoh masyarakat di desa tersebut tengah mengumpulkan sejumlah mahasiswa KKN di suatu ruang pertemuan.

“Adik-adik dianggap tidak ada membawa perubahan, sampai nanti ada penyelesaiannya oleh dosen pembimbingnya kepada kami, kepada Bapak Camat dan Lurah. Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, karena pasti ada warga yang membaca (melihat postingan) itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah,” ujar pria paruh baya yang menggunakan jaket warna merah maroon tersebut.

Dilansir dari Tribun Padang, Sekretaris UNP, Erianjoni mengatakan seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi.

Karena menurutnya jika ada masalah atau hal lain yang terjadi selama pelaksanaan KKN di lokasi tertentu, mahasiswa harus berkomunikasi dengan dosen pembimbing lapangan (DPL).

Erianjoni menilai sejumlah mahasiswi tersebut juga belum siap untuk memahami masyarakat dan daerah setempat.

"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi. Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar. Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," ungkapnya.

Erianjoni menyebut setelah video viral tersebut, pihak UNP akan berdialog dengan Camat Bungus Teluk Kabung mengenai hal ini.

"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif," tambahnya.

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved