Berita Jakarta

Viral Ada Kampung di Kolong Tol Cawang-Pluit, Sebagian Penghuninya Ternyata Warga Eks Kalijodo

Danur Sasono kepada wartawan, Rabu (21/6/2023) menyebut bahwa pihaknya akan melakukan pendataan terhadap penghuni kawasan itu

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
Potret kampung kolong tol Cawang-Pluit, Rabu (21/6/2023) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNG DUREN — Mencuatnya potret kehidupan warga yang bermukim di kolong tol Cawang - Pluit, Jelambar Baru, Tanjung Duren, Jakarta Barat, membuat pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat turun tangan untuk mendata puluhan warga yang tinggal di tempat tersebut.

Sebelumnya, di media sosial viral soal adanya sebuah 'perkampungan' di Kolong Tol Cawang Pluit.

 Lurah Jelambar Baru, Danur Sasono kepada wartawan, Rabu (21/6/2023) menyebut bahwa pihaknya akan melakukan pendataan terhadap penghuni kawasan itu

"Dari kelurahan suruh pendataan, dari pendataan mapping apa aja yang diperoleh, kan udah kami laksanakan nih dan sudah kami proses sekalian kami nunggu Jasa Marga hasil rapat internalnya apa aja," jelas Danur.

Baca juga: VIDEO : Penampakan Pemukiman Padat di Kolong Tol Angke 2 Jakbar, Lurah Catat Terdapat 31 KK

Danur mengungkap, setelah dilakukan pendataan, diketahui jika sebagian penghuni merupakan warga DKI Jakarta. 

Sementara beberapa lainnya merupakan eks warga Kalijodo yang terkena gusuran.

"Kalau ada laporan mereka eks Kalijodo. Cuman itu kan udah lama ya, kayaknya sih keluar masuk situ. Tapi mungkin emang ada yang eks Kalijodo penertiban waktu itu," ungkap Danur.

Danur mengungkapkan, data sementara penduduk yang tinggal di daerah tersebut berjumlah 31 KK dan 108 jiwa.

Sementara jumlah bangunannya, kurang lebih 64 petak.

Suasana di kampung kolong tol Cawang-Pluit.
Suasana di kampung kolong tol Cawang-Pluit. (Warta Kota/Nuriyatul Hikmah)

"Itu data rekap detailnya yah, kalau penduduk tadi ada 108 jiwa, KTP ada yang DKI dan luar DKI," kata dia.

Kendati begitu, saat ditanyai ihwal asal muasal mereka apakah merupakan warga rusun yang terkena penertiban, Danur belum bisa memastikannya.

"Enggak tahu juga tuh. Dulu kan rusun kena penertiban ya, cuman mungkin ada yang kembali lagi ke situ. Karena kan jeda waktunya udah terlalu lama dari 2015, mungkin udah enggak ada disitu, mungkin diwariskan atau gimana," kata dia.

Sementara itu, Danur menyebut jika lahan yang ditempati itu merupakan milik PT Jasa Marga.

Oleh karenanya, pihaknya belum mengambil keputusan apapun. Dia masih menunggu dari Pemkot Jakarta Barat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT Jasa Marga.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved