Berita Bekasi
Jangan Sampai Peristiwa di Bali Terulang, Kenali Ciri-ciri Hewan Rabies dan Pertolongan Pertamanya
Jangan Sampai Peristiwa di Bali Terulang, Kenali Ciri-ciri Hewan Rabies dan Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN - Baru-baru ini ramai beredar di media sosial penyakit rabies.
Rabies atau biasa disebut penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas.
Kasus terbaru, seorang bocah perempuan di Bali meregang nyawa setelah digigit anjing yang terinfeksi virus rabies.
Penyakit rabies sendiri biasanya menyebar melalui gigitan hewan, jika tidak segera ditangani dampaknya menyebabkan kematian.
Maka dari itu, masyarakat tentunya harus dapat mengenai beberapa ciri-ciri hewan yang terinfeksi penyakit rabies.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Vevie Herawati mengatakan ada beberapa ciri-ciri hewan yang terkena rabies yang patut diketahui oleh masyarakat luas.
Baca juga: Bukan Sejuta-Dua Juta, Tabungan Siswa di Pangandaran yang Ditilep Guru Jumlahnya Capai Rp 5 Miliar
Baca juga: Mantan Pengikut Panji Gumilang Ungkap Ponpes Al Zaytun Dirancang Mirip Vatikan: Negara Dalam Negara
"Biasanya hewan yang terkena rabies itu, lebih agresif yang tadinya manis ketika dia sakit rabies dia agresif, mau menyerang, dia takut air, takut matahari, terus ekornya kebawah kaki," kata Vevie Herawati, Selasa (20/6/2023)
Ketika masyarakat mengetahui ada hewan peliharaan terutama anjing, kucing, hingga kera memiliki ciri-ciri tersebut, maka bisa melaporkan ke dinas terkait.
Selanjutnya, petugas akan memeriksa apakah hewan tersebut sudah terkena rabies.
"Kalau misalnya lihat ciri-ciri itu, tangkap, kandangin, kasih ke Dinas Peternakan, nanti mereka yang akan memantau, apakah hewan tersebut memang sudah terkena rabies," katanya.
Baca juga: Tampil Bergaya dengan Batik Mewah Motif Burung Merak, Mario Dandy Disemprot JPU
Baca juga: Bupati Jeje Ungkap Penyebab Raibnya Uang Tabungan Rp 5 Miliar Siswa SD di Pangandaran
Selain mengenali ciri-ciri hewan terkena rabies, masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana cara pertolongan pertama ketika digigit hewan peliharaan.
Hal ini perlu dipahami agar masyarakat tidak langsung panik, jika digigit hewan peliharaan.
Ketika digigit hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, maupun keras, maka yang harus dilakukan untuk sesegera mungkin menyiram bekas luka gigitan dengan air mengalir serta menggunakan sabun maupun deterjen.
Lakukan hal itu berulang selama 15 menit.
"Kenapa sabun, karena virus rabies itu ada selaput luarnya, nah di selaput itu lemak. Jadi kalau si virus itu kena sabun, lemaknya hancur, virusnya mati, kalaupun tidak mati dia lemah," ujarnya.
Dikatakan Vevie, langkah-langkah tersebut dapat dilakukan bagi masyarakat yang terkena gigitan hewan peliharaan.
Sehingga masyarakat tidak harus panik.
Setelah langkah itu dilakukan langsung melapor ke petugas terkait untuk pemeriksaan pada hewan tersebut.
Antisipasi Wabah Rabies di Jakarta, Dinkes DKI Siapkan Dua Rumah Sakit dan Vaksin Rabies
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyediakan dua rumah sakit (RS) dan vaksin untuk mengantisipasi wabah rabies.
Diketahui, seorang bocah perempuan di Bali meregang nyawa setelah digigit anjing yang terinfeksi virus rabies.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi adanya wabah rabies.
Mulai dari menyiagakan rumah sakit hingga vaksin rabies.
“Dua rumah sakit pemerintah (yang disiapkan) di DKI yaitu RSUD Tarakan di Jakarta Pusat dan juga RSPI Sulianti Saroso di Tanjung Priok, Jakarta Utara,” ujar Ngabila pada Selasa (20/6/2023).
Baca juga: Bukan Sejuta-Dua Juta, Tabungan Siswa di Pangandaran yang Ditilep Guru Jumlahnya Capai Rp 5 Miliar
Baca juga: Mantan Pengikut Panji Gumilang Ungkap Ponpes Al Zaytun Dirancang Mirip Vatikan: Negara Dalam Negara
Ngabila mengatakan, jika ditemukan adanya pasien yang riwayat digigit anjing atau hewan penular rabies (HPR), mereka dapat dilarikan ke RS rujukan tersebut. Meskipun, kata dia, anjing tersebut belum diketahui terjangkit rabies atau tidak.
“Tentunya perlu segera dibawa ke rumah sakit rujukan tersebut untuk dilakukan tata laksana lebih lanjut dan pemberian vaksin anti rabies,” kata Ngabila.
Menurut dia, langkah mitigasi ini tidak hanya dilakukan Dinkes saja, tetapi dinas tersebut juga melibatkan stakholder lain. Salah satunya Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta.
“Tentunya terkait dengan aspek pencegahan perlu kerjasama lintas sektor dengan dinas terkait yang menaungi yakni Dinas KPKP DKI Jakarta,” imbuhnya.
Baca juga: Momen Ustaz Abdul Somad Menangis Bersama Habib Zaky Alaydrus, Kedua Berpelukan Tak Kuat Menahan Haru
Baca juga: Ditagih Biaya Restitusi Rp 100 M, Mario Dandy Bakal Lego Aset-aset Atas Namanya Sendiri
Diberitakan sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengungkap, Jakarta menjadi daerah berisiko tinggi terhadap penularan rabies.
Adapun penularan virus ini melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, rakun, rubah dan kelelawar.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, sebetulnya Jakarta telah ditetapkan sebagai daerah bebas rabies.
Hal ini sebagaimana Keputusan Menteri Pertanian Nomor 566/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.
“Walau demikian, Provinsi DKI Jakarta tetap merupakan daerah resiko tinggi terhadap penularan rabies karena berbatasan dengan daerah endemis dan lalu lintas HPR (hewan pembawa rabies) yang tinggi ke wilayah DKI Jakarta,” kata Suharini pada Selasa (20/6/2023).
Menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan berbagai langkah untuk mempertahankan bebas rabies.
Salah satunya dengan peningkatan cakupan vaksinasi rabies secara berkelanjutan, termasuk bekerja sama dengan daerah perbatasan DKI Jakarta untuk mendapatkan kekebalan populasi yang maksimal.
“Lalu pengendalian populasi melalui sterilisasi, pelaksanaan surveilans rabies, penerapan tata laksana gigitan HPR secara terpadu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang rabies dan kepemilikan hewan yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Tren Viral Klinik Kecantikan, Pasien Kerap Minta Dokter Ubah Wajah Seperti Filter di Media Sosial |
![]() |
---|
Salah Gunakan Izin Tinggal dengan Modus Investasi Fiktif, Tujuh WNA Ditangkap Imigrasi Bekasi |
![]() |
---|
Takut Dihadang, Sopir Truk Boks di Cikarang Bekasi Terpaksa Angkut Puluhan Pelajar Menuju DPR RI |
![]() |
---|
Polres Metro Bekasi Kota Amankan 121 Pelajar yang Mau Ikut Demo di Depan Gedung DPR |
![]() |
---|
Umat Katolik Menangis, Gereja Paroki Ibu Teresa Cikarang Diresmikan, Izin Turun Era Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.