Pelecehan terhadap jurnalis

Ada Pelecehan kepada Video Journalist Kompas.com Usai Pemeriksaan Yasin Limpo, KPK Minta Maaf

Petugas KPK diduga kuat melakukan pelecehan secara verbal kepada jurnalis wanita usai pemeriksaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Editor: Rusna Djanur Buana
Warta Kota/Rangga Baskoro
ilustrasi kasus pelecehan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Aksi tidak terpuji dan cenderung melecehkan perempuan terjadi usai pemeriksaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Senin (19/6/2023) di gedung Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK).

Serang petugas pengamanan internal KPK diduga melakukan pelecehan secara verbal terhadap jurnalis perempuan yang biasa meliput di KPK.

Peristiwa itu terjadi ketika Syahrul keluar untuk meninggalkan Gedung ACLC atau Kantor KPK lama yang berada di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, sekira pukul 13.00 WIB.

Puluhan awak media mulai dari media online, cetak, hingga televisi berupaya doorstop untuk mewawancarai Syahrul.

Syahrul kemudian menyampaikan beberapa hal terkait permintaan keterangan oleh tim penyelidik KPK.

Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Finalis Abang None Jakbar, Pernah Menjadi Korban Pelecehan Seksual

Setelah itu, Syahrul berjalan menuju mobilnya dibantu ajudan dan petugas Komisi Antirusah itu yang membukakan jalan sesak.

Kondisi berdesakan semacam ini biasa terjadi ketika awak meliput sosok atau tokoh yang dipanggil KPK.

Desak-desakan pun terjadi hingga Syahrul akhirnya berhasil masuk ke mobil.

Namun, seorang pria yang kemudian diketahui sebagai petugas keamanan di KPK melontarkan kalimat yang tidak pantas saat tengah berdesakan.

"Wah ini cewek semua enak e," ujar pria tersebut sembari berjalan meninggalkan mobil yang ditumpangi Syahrul.

Pernyataan petugas itu terdengar oleh awak media di lokasi. Bahkan, ucapan tersebut juga terekam video.

Sejumlah jurnallis pria yang mendengar ucapan itu bahkan sempat menoleh ke arah petugas tersebut.

Salah satu awak media yang mendengar, jurnalis perempuan Kompas.com merasa tidak terima. Usai Syahrul meninggalkan lokasi, petugas keamanan itu pun ditegur.

Baca juga: VIDEO : Karyawati Korban Dugaan Pelecehan Seksual Pabrik Cikarang Ungkap Alasan Polisikan Sang Bos

“Maksudnya apa? Enggak boleh kayak gitu, Bang,” kata jurnalis tersebut dengan marah.

Namun dengan nada membentak petugas tersebut justru membantah melontarkan kalimat tak pantas itu.

"Bukan gua!" kelit petugas berbadan tegap yang memakai kemeja biru gelap lengan pendek itu.

Petugas tersebut kemudian mendapat perlawanan dari jurnalis yang mengerumuninya.

“Lu ngomong (kalimat tak pantas),” kata wartawan lainnya.

Namun, petugas itu justru kembali berkilah.

Ia justru mengatakan "Hei kalau sudah di KPK sudah biasa."

Jurnalis Kompas.com itu pun berkali-kali menangis dan merasa begitu emosi. Wartawan yang lain pun menenangkan dan memberi dukungan karena sudah berani bersuara.

Baca juga: Ada 3 juta Penumpang KRL Selama Musim Mudik Lebaran, Diprediksi Terjadi Kasus Pelecehan Seksual

Cekcok sempat terjadi. Salah satu fotografer pun ikut marah dan meneriaki petugas tersebut. Keributan hampir terjadi namun dilerai.

Namun, petugas itu justru terkesan tidak menunjukkan rasa bersalah bahkan seperti menantang, alih-alih meminta maaf.

Selang beberapa jam kemudian, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya meminta maaf kepada para wartawan.

Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri (Tribunnews.com)

Ali juga menyatakan, KPK akan menggelar pertemuan, mempertemukan para awak media dengan petugas tersebut. 

“Pada prinsipnya kami meminta maaf kepada teman-teman, kalau kemudian ada kejadian di luar yang tidak dimungkinkan.

Setelah ini kami akan melakukan pertemuan dengan teman-teman jurnalis, kemudian dengan petugas KPK itu sendiri,” tambahnya.

Dihubungi terpisah, jurnalis Kompas.com itu menyesalkan tindakan itu. Ia juga meminta agar KPK dapat menjatuhkan tindakan tegas kepada petugas tersebut.

“Aku kaget dan marah banget. Aku desak-desakan demi kerjaan terus ada orang yang dengan gampangnya ngomong hal negatif kayak begitu,” ujarnya, Selasa (20/6/2023).

Emosinya tidak begitu saja selesai setelah memutuskan untuk bersuara dan melawan laki-laki tersebut bersama wartawan lainnya.

Baca juga: Cegah Pelecehan, MRT Jakarta Sediakan Gerbong Khusus Perempuan Pada Jam Sibuk

Ia sempat menangis beberapa kali dan ditenangkan jurnalis lain di lokasi. Perasaannya tak karuan.

Sedih, bingung, dan takut. VJ itu takut jika petugas KPK tersebut "menandainya" karena memutuskan berani bersuara.

"Aku takut banget kalau malah aku yang ditandain sama si pelaku," tuturnya.

VJ tersebut berharap KPK melakukan tindakan tegas dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada wartawan, terutama perempuan.

Ia juga berharap peristiwa semacam ini tidak lagi terulang di mana pun.

"Semoga ada tindakan tegas, yang bersangkutan minta maaf langsung ke wartawan-wartawan, terutama yang perempuan,” tuturnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved