Eksklusif Warta Kota
Pengakuan Tersangka Pembunuh Icha, di Tahanan Dijuluki Abang Mutilasi hingga Tertekan
Warta Kota sempat wawancara dengan tersangka Rudolf yang bunuh Icha di Apatyemen Grand Pramuka, dari teman dekat hingga ketakutan.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
Tetapi tetap dibawa ke rumah sakit Polri karena memang tuntutan masyarakat juga untuk saya, kan waktu itu juga sempat dibilang psikopat segala macam.
Soal yang di lift itu, karena saya bawa mayat di dalam plastik, saya dudukin di troli, terus ada orang di dalam lift.
Di media sosial itu bagaimana saya senyum seakan-akan saya puas.
Tidak mungkin saya puas membunuh Icha, sampai waktu saya mau buang mayat itu, di otak saya itu dua.
Kalau saya buang dia di pinggir jalan, saya pasti ketahuan.
Baca juga: Saat Diinterogasi Polisi, Rudolf Tobing Masih Sempat Berbohong, Sebut Icha Tewas karena Asma
Tapi kalau saya buang dia ke kali, bagaimanapun juga dia teman dan dia harus dikuburkan dengan semestinya.
Makanya saya putuskan akhirnya saya buang dia di bawah kolong Tol Becakayu, di tempat parkir truk-truk itu, saya buang bahkan bersama tas silver korban yang dibilang katanya hilang dari barang bukti.
Di situ saya selipkan dompet yang isinya kartu, kedua SIM-nya, KTP Icha, bahkan NPWP-nya. Kalau saya mau menghilangkan jejak, sebelah tempat saya buang itu Kalimalang (kali) lho.
Tapi saya ingin Icha dikuburkan secara layak.
Saya tahu konsekuensinya saya akan ditangkap, tetapi karena memang itu semua di luar ekspektasi. Saya tidak ingin sebenarnya Ica pergi dengan cara itu.
Ceritakan hubungan Anda dengan Icha?
Pertama kali kenal itu tahun 2010 di salah satu komunitas rohani namanya di J-Army.
Dulu kami aktif pelayanan. Terus akhirnya ada audisi radio berita kasih sebagai penyiar.
Terus kami ikutan, saya dan dia terpilih. Ya kami bawakan acara rohani.
Kalau dekatnya itu 2011-2012 pada saat mulai siaran di Radio Berita Kasih.
Arief Rosyid Hasan Sebut Kompetensi Anak Muda Tak Cuma Pengalaman |
![]() |
---|
Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman |
![]() |
---|
Pinkan Mambo Pernah Dibayar Cuma 30 Ribu Per 3 Jam hingga Digodain Om-om |
![]() |
---|
Wakil Ketua Komisi E DPRD Elva Farhi Qolbina Bercita-cita Jadi Anggota Legislatif Sejak SMP |
![]() |
---|
Pengobatan Alternatif Mak Erot Diminati dari Kalangan Pejabat hingga Artis, Hanya Pakai Rempah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.