Warta Pendidikan
Kuliah di UI Mahal? Begini Pengakuan Anak Tukang Tambal Ban dari Magetan
Dengan keterbatasan ekonomi ini, wanita yang biasa disapa Risha ini bisa mewujudkan impiannya kuliah di aalah satu kampus terbaik di Indonesia.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Feryanto Hadi
Dengan bekal rata-rata nilai raport 93,6 serta berbagai sertifikat yang telah diraihnya, Risha pun memberanikan diri mendaftar ke UI.
"Saya masuk UI melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) karena saya rangking 1 paralel. Saya juga input 3 sertifikat yaitu Sertifikat Kemenkes, Gandeng ODGJ dan juara Lomba Short Movie," tambahnya.
Setelah selesai mendaftar SNMPTN, Risha melupakan mimpi masuk UI. Selain kondisi ekonomi yang kurang mendukung, dia juga sadar diri bukan dari sekolah favorit.
Baca juga: Ekonom dari UI Banu Muhammad Sebut Kota Depok Berkembang Pesat Selama 20 Tahun
"Alumni sekolah saya jarang masuk UI.
Sekolah saya pun masuk rangkin 900-an di tingkat nasional," imbuhnya.
Namun ternyata perjuangan Risha membuahkan hasil. Dia dinyatakan diterima di FISIP UI.
"Saya menangis karena bahagia. Tetapi saya tidak memberi tahu siapa-siapa kalau saya diterima masuk UI, kecuali orang tua," bebernya.
Saat dia memberitahu orang tuanya soal kabar gembira ini, ibunya kurang begitu antusias.
"Ibu mengatakan, UI memang bagus tetapi mahal. Apalagi kuliahnya merantau jauh di Depok. Tak hanya itu, adik saya juga terkena kanker ginjal sehingga butuh uang untuk pengobatan. Ini membuat saya sedih dan kehilangan harapan," tuturnya.
Sementara reaksi ayah, lanjut dia, meskipun banyak pikiran tetapi dia berusaha tenang.
"Ayah bilang, tenang saja pasti ada jalan," imbuh Risha.
Lalu diam-diam bersama ayahnya Risha mengurus beasiswa KIP-K (Kartu Indonesia Pintar-Kuliah) atau Bidikmisi.
"Kami disuruh mengirim foto rumah, aset, dan penghasilan," ucapnya.
Sebulan kemudian, harapan Risha untuk melanjutkan kuliah di kampus impiannya akhirnya terwujud.
"Saya dinyatakan lulus beasiswa KIP-K pada 17 Mei 2022. Jadi ketika masuk UI, saya tidak langsung bayar. Ketika saya sudah diharuskan mulai bayar, saya sudah dapat dana dari beasiswa KIP-K," tambahnya.
"Hingga kini saya tidak butuh uang dari orang tua karena dana beasiswa bisa mencukupi semua kebutuhan," tandas Risha.
| Persiapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja, FISIP Unas Jalin Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan |
|
|---|
| 23 Dokter Muda Unika Atma Jaya Jalani Sumpah, IDI Titip Pesan Agar Mau Mengabdi di Daerah Terpencil |
|
|---|
| Fakultas Teknik UI Gaungkan Inovasi Berbasis AI di Ajang Conference Quality in Research 2025 |
|
|---|
| Hadirkan Rancangan Beton Inovatif, Mahasiswa Fakultas Teknik UMB Sabet Juara Nasional di Bali |
|
|---|
| Ciptakan Lulusan Siap Kerja, Poltekkes Genesis Medicare Depok Tawarkan Biaya Kuliah Terjangkau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/nurisha-kitana-mahasiswi-fakultas-ilmu-sosial-dan-ilmu-politik.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.