Eksklusif Warta Kota
Bacaleg PKB Cipta Wahyudi Okis Bangkit, Pengacara yang Pernah Dagang Kantong Plastik
Cipta Wahyudi Okis Bangkit pernah gagal bertarung dalam pemilu legislatif Kabupaten Tangerang tahun 2019, semangatnya untuk mengabdikan diri tak surut
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
Ikut organisasi ketika umur saya 20 tahunan. Saya pernah ikut Pemuda Pancasila (PP) di Tanah Abang, sebagai wakil ketua pengurus anak cabang.
Sebelum tahun 2012, saya pernah di FBR. Nah sekarang profesi saya pengacara.
Jadi begitu pendidikan di kelas 2 SMP selesai karena bandel, saya bukannya tambah baik karena lingkungan yang mengajarkan demikian.
Saya "menjelajah" pasar, stasiun, sampai tahun 1997 bersama pemuda-pemuda Tanah Abang. Kami ada tempat untuk mengelola pedagang.
Di tahun 2002, saya baru melek bagaimana berorganisasi. Dari situ saya ketemu tokoh masyarakat Tanah Abang, dia politisi juga dia sempat di DPRD DKI Jakarta dan di DPR RI (H Lulung).
Dari almarhum saya belajar. Tapi kemudian saya pamit memeluk partai yang berbeda.
Nah terkait pendidikan tadi, saya hanya sekolah sampai kelas 2 SMP.
Saya malah ikut nongkrong di pasar, cari usaha-usaha di pasar, apa yang bisa dilakukan yang penting dapat uang. Bagaimana bawa uang untuk jajan pribadi dan adik-adik.
Kemudian saya kejar Paket C tahun 2010. Tahun 2014, saya coba nyaleg di salah satu partai besar untuk pemilihan di luar DKI Jakarta.
Sengaja saya tidak bertarung di sini karena untuk menghormati dan menghargai orang-orang di sini pada saat itu.
Bagaimana awal mula bergabung ke PKB ?
Tahun 2019 saya nyaleg di partai merah wilayah Tangerang, tapi belum beruntung.
Di sana sudah keluar biaya besar dan situasi makin tidak menguntungkan karena tahun 2019 itu ada pandemi Covid-19.
Ekonomi anjlok dan saya nggak mimpi mau nyaleg lagi. Tapi Alhamdulillah, mungkin Allah SWT yang mengantarkan tokoh-tokoh Tanah Abang untuk mendorong saya maju.
Menurut kacamata mereka, saya memahami wilayah ini.
| Arief Rosyid Hasan Sebut Kompetensi Anak Muda Tak Cuma Pengalaman | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pinkan Mambo Pernah Dibayar Cuma 30 Ribu Per 3 Jam hingga Digodain Om-om | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Wakil Ketua Komisi E DPRD Elva Farhi Qolbina Bercita-cita Jadi Anggota Legislatif Sejak SMP | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pengobatan Alternatif Mak Erot Diminati dari Kalangan Pejabat hingga Artis, Hanya Pakai Rempah | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.