Kisah Inspiratif

Lihat 12 Atlet Tidur Beralaskan Matras di Kontrakan Jadi Alasan Gian Sitorus Mundur dari TGUPP Anies

Lihat 12 Atlet Gulat Tidur Beralaskan Matras di Kontrakan, Gian Sitorus Mundur dari TGUPP Anies Baswedan. Berikut Kisah Lengkapnya

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Gian Fernando Sitorus (kanan) mantan TGUPP Pemprov DKI Jakarta kini menjabat sebagai Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) DKI Jakarta bersama Manajer Peliputan Warta Kota, Eko Priyono 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gian Fernando Sitorus mantan TGUPP Pemprov DKI Jakarta kini menjabat sebagai Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) DKI Jakarta sejak 2019 lalu.

Tak pernah kepikiran memimpin PGSI DKI Jakarta, Rian awalnya mengaku ingin fokus bekerja sebagai TGUPP.

Namun, pelatih Antoni Romulu memintanya untuk menjabat sebagai Ketua PGSI DKI Jakarta demi adanya perubahaan untuk cabang olahraga gulat.

Sebelum menerima tawaran itu, Gian mengaku meminta Antoni untuk mengantar ke tempat latihan atlet gulat di belakang GOR Jatinegara, Jakarta Timur.

Di sana, dirinya melihat 12 orang atlet latihan di sebuah rumah kontrakan ukuran 4x4 meter.

Rumah sekecil itu diungkapkannya juga jadi tempat tidur para atlet.

Mereka tidur di lantai hanya beralaskan matras.

Baca juga: Lanjutkan Perjuangan Mohamad Taufik, Bastian Bakal Bantu Ketua RT Riang Lawan Pemilik Ruko di Pluit

Baca juga: Heboh Soal Formula E, PSI Minta PJ Gubernur DKI Fokus, Sebut Pelayanan Masyarakat Lebih Penting

"Malam-malam saya datang menggunakan sepeda motor, saya melihat 12 orang atlet latihan di situ dan tidur disitu," terangnya belum lama ini.

Gina kemudian menyatakan ke pelatih Antoni bakal meminta izin terlebih dahulu ke matan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Jika mendapat izin, ia bakal mengundurkan diri dari TGUPP dan menerima tawaran sebagai ketua umum PGSI DKI.

"Saya melihat rumah mereka sudah cukup bagi saya jadi alasan, setelah mendapat restu akhirnya saya terima tawaran itu (Jadi ketua)," ungkapnya.

Namun, Gian menyodorkan tiga syarat ke Antoni dan pelatih lain saat ia didukung menjadi ketua umum PGSI DKI Jakarta.

Pertama, Gian tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan Cabor gulat ataupun untuk kampanye maju sebagai ketua umum.

Kedua ia tidak mau terlihat atau terlalu menonjol di media dan ketiga tidak ingin Cabor gulat dijadikan alat politik.

"Menjadi ketua Asosiasi ini bukan dari sisi skala profesi, tapi ini harus dari sisi skala pengabdian karena saya tidak bisa ini jadikan profesi bakal ancur," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved