Toko Gunung Agung, Toko Buku Legendaris Hadir Sejak 1953 Bakal Tutup Akhir 2023, Pengunjung: Miris

Namun, dirinya justru dibuat terkejut oleh kabar akan ditutupnya toko buku bersejarah itu.

"Saya di sini beli ATK. Kaget tahu tutup, perasaannya campur aduk. Tapi enggak bisa komen juga sih, agak miris lihatnya karena sudah punya sejarah panjang, tapi bisa tutup," ujar dia.

Di akhir, Viro menyayangkan keputusan tersebut.

Dirinya berharap, toko buku Gunung Agung bisa langgeng dan tetap eksis di tebgah kemajuan zaman.

"Ya harapannya janganlah tutup. Kedepannya bisa terus berkembang, stabil, panjang sejarajnya udah dikenal juga," tandasnya.

Ikapi: Alarm Pemerintah Indonesia Darurat Literasi!

Ketua umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Arys Hilman menyoroti toko buku Gunung Agung tutup sebagai alarm darurat literasi. 

Arys Hilman mengatakan, pemerintah seharusnya menjadikan hal ini sebuah alarm darurat literasi bagi seluruh bangsa Indonesia.

Walaupun sebelumnya beberapa pemilik toko buku sudah berupaya melakukan transformasi digital untuk mengikuti perkembangan zaman, seperti penerbit yang membuat buku dengan format PDF, Audio, hingga animasi, namun dikatakan Arys belum sesuai harapan menjaga eksistensi di pasar.

Sebab, permasalahan utama yang terjadi masih rendahnya tingkat literasi membaca di kalangan masyarakat Indonesia.

"Karena memang ujung-ujungnya masyarakat kita yang masih rendah tingkat literasinya, dan rendah minat bacanya, sehingga berpindah ke platform audio dan video tidak berpengaruh juga, ini persoalan besar untuk kita," jelas Arys saat dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (24/5/2023).

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa toko buku legendaris Gunung Agung, kini sudah tak beroperasi, dan ruko yang sebelumnya ditempati, kini sudah diambil alih pihak lain.

Contohnya, yang sebelumnya terdapat di Mal Arion Lt2, Jalan Pemuda Kav. 3-4, Rawamangun, Jakarta Timur, kini sudah berubah pengoperasian menjadi wahana bermain anak - anak.

Tidak hanya itu, pada bulan September 2023 nanti, toko Gunung Agung yang terpusat di Kwitang pun juga akan tutup.

Hal tersebut terbukti berdasarkan hasil asesmen, yang menunjukkan tingkat minat membaca masih dibawah standard.