Pilpres 2024

Tokoh Agama Boleh Ikut Pilpres, Nasaruddin Umar: Jangan Eksploitasi Ayat untuk Kepentingan Sesaat

Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyebutkan tokoh agama boleh ikut kontestasi Pilpres asalkan tidak mengeksploitasi ayat untuk kepentingan sesaat

Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyebutkan tokoh agama boleh ikut kontestasi Pilpres asalkan tidak mengeksploitasi ayat untuk kepentingan sesaat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ikut buka suara terkait dirinya yang digadang-gadang menjadi kandidat cawapres Ganjar Pranowo.

Ia pun mengaku tidak pernah dihubungi PDIP maupun PPP guna mendampingi Gubernur Jawa Tengah itu untuk bertarung di Pilpres 2024 mendatang.

Namun begitu, ia menegaskan setiap tokoh agama boleh saja ikut kontestasi Pilpres. Hal tersebut merupakan hak asasi manusia.

"Boleh (tokoh agama ikut Pilpres), semua itu hak asasi," kata Nasaruddin kepada wartawan, Jumat (19/5/2023).

Hanya saja, Nasaruddin meminta sepatuhnya tak menggunakan bahasa agama dalam kontestasi Pilpres. 

Baca juga: Bukannya Salat, Pemuda di Marunda Malah Tawuran Depan Masjid Pakai Bambu Runcing dan Samurai

Dalam artian, hal itu sama saja dengan mengeksploitasi ayat-ayat kitab suci.

"Tapi jangan sampai menggunakan bahasa agama. Itu seperti mengeksploitasi ayat-ayat untuk kepentingan sesaat, kepentingan subjektif," jelas dia.

"Mari kita hati-hati dalam melibatkan kitab suci. Karena kitab suci itu akan elegan sampai akhir zaman, bukan untuk kepentingan sesaat," jelas dia.

Menyoal ditanya soal pendamping Ganjar, Nasaruddin mengaku lebih senang mengurus umat.

"Saya kira kami tidak pernah dihubungi apa pun. Saya kira kami lebih enjoy mengurus umat," ucap Nasaruddin.

Baca juga: Disebut Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar: Enjoy Urus Umat

Ia mengaku hanya ingin mengabdikan diri untuk ketenangan bangsa.

"Tapi saya tidak pernah dihubungi. Saya lebih enjoy mengabdikan diri untuk ketenangan, kesejukan, kualitas bangsa kita ke depan," jelas dia.

Nasaruddin mengaku memang tidak pernah bermimpi menjadi sosok pemimpin. Hanya saja, ia ingin bekerja dengan ikhlas.

"Faktanya memang saya tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin apa pun. Saya hanya bekerja lillahi ta'ala bagaimana menciptakan ketenangan," ucap dia.

"Prinsip saya tidak mungkin bangsa Indonesia ini besar kalau penuh dengan konflik. Maka kita rawat bangsa ini menjadi bangsa yang harmonis," tambah dia. (m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved