Tilang Manual

Dirlantas PMJ Ingatkan Pengendara tak Menyogok saat Kena Tilang Manual, Sebab Bisa Jadi Tersangka

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman ingatkan pengendara untuk tak melakukan sogok saat kena tilang manual, sebab bisa kena sanksi.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Ramadhan L Q
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman meminta pengendara untuk tak menyogok polisi di lapangan saat terkena tilang manual. 

Lebih lanjut, Latif berharap masyarakat dapat sadar disiplin lalu lintas.

"Harapan kita masyarakat sadar, jadi ibaratnya aturan ini memberikan pesan kepada masyarakat warning sekarang sudah ada pemberlakuan ini, kita harus tertib," ucapnya.

Pengendara Khawatir Pungli

Pengendara ugal-ugalan saat tilang manual dihilangkan.
Pengendara ugal-ugalan saat tilang manual dihilangkan. (Warta Kota/Rendy Rutama)

Diberlakukannya kembali tilang manual rupanya tak diambut baik oleh Reno (27). Pengalaman pernah ditarik 'uang damai' oleh oknum polisi lalu lintas (Polantas) menjadi salah satu alasannya.

Padahal saat itu, Reno yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol) baru mendapat sedikit uang sebab baru keluar untuk menarik penumpang.

Namun, dirinya sudah dimintai Rp 100.000 lantaran dianggap melanggar lalu lintas.

Diakui oleh Reno, saat itu dirinya berkendara masuk lewat jalur mobil sebab mengikuti orang di depannya.

Atas ketidaktahuannya itu, Reno kemudian diberhentikan dan ditawari untuk ditilang atau diselesaikan lewat jalur damai.

Jika memilih damai, Reno perlu menyerahkan Rp 100.000 kepada okum polisi tersebut tanpa boleh ditawar-tawar.

"Kan lagi narik ngojek, kebetulan baru bebrapa tarikan. Saya ditarik (tilang) di Jakarta Selatan, karena masuk jalur mobil. Itu juga karena saya ikut orang. Terus malam hari juga enggak sadar," ujar Reno saat ditemui Wartakotalive.com di kawasan Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).

"Narikinnya bas- basi, mau dibantu enggak apa mau diproses aja? Saya bilang kalau bisa dibantu ya dibantu pak. Akhirnya dia nembak harga. Dia nawarin bantuan sebut Rp 100.000, sama saya ditawar Rp 50.000 enggak dikasih," lanjutnya.

Melihat kantongnya yang masih tipis, Reno pun tak mau memberikan uangnya untuk oknum tersebut.

Pasalnya, kata Reno, uang yang diberikannya itu bisa saja masuk ke kantong pribadi, bukan untuk negara.

Akhirnya, dia merelakan diri untuk ditilang dan tak perlu menempuh jalur damai.

Reno pun menyerahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya, meski dia tak pernah mengambilnya kembali.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved