Profil Happy Farida Djarot Calon Anggota DPD RI dari DKI: Dilarang Suami Maju di DPRD DKI

Sehingga, hal tersebut membuat Happy harus selalu mendampingi suaminya.

"Saya menikah setahun, bapak jadi walikota (Blitar) 10 tahun, peran istri dituntut untuk mendampingi karena kita ada organisasi PKK dan dharma wanita harus berbuat untuk masyarakat," jelas dia.

Namun, kini berbeda dengan posisi Djarot yang saat ini menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, di mana posisi istri tak harus selalu mendampingi.

Misalnya, saat Happy mendaftar ke KPU DKI, di saat bersamaan Djarot sedang menemui konstituennya di dapilnya di Sumatera Utara III.

"Kemudian anak-anak sekarang juga sudah besar," jelas dia.

Berangkat dari hal tersebut, Happy kembali menyampaikan niatnya kepada sang suami untuk mengabdi kepada masyarakat.

Kemudian Djarot menyarankan sang istri mencalonkan diri sebagai bakal calon DPD RI ketimbang DPRD DKI Jakarta.

Bukan tanpa alasan, lantaran Djarot tak mau istrinya menjadi saingan dari para bekas relawannya saat Pilkada lalu yang banyak maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta.

Memutuskan Daftar DPD RI

Usai berdiskusi banyak dengan suaminya, Happy menyadari bahwa peran dan fungsi DPD sebagai legislator sangatlah penting.

Tetapi, sangat disayangkan mayoritas masyarakat merasa tak menganggap keberadaan DPD.

Alhasil, dengan tekad bulat Happy ingin melanjutkan pembangunan di Jakarta yang disebutnya telah dimulai dari era Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga Djarot Saeful Hidayat.

"Tentu niat saya ke sini adalah bagian dari tujuan saya bagaimana bisa melanjutkan program-program yang sudah baik dan sudah dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan juga tentu saya ingin untuk bisa mengoptimalkan peran perempuan di dalam keluarga," ungkap dia. (m27)