Pelecehan Seksual

Buruh Pabrik Kosmetik di Cikarang Bakal Polisikan Atasannya, Sudah Banyak Karyawati Diajak Chek-in

AD mengaku sering dirayu, diajak jalan hingga diajak menginap di hotel oleh seorang atasannya di Pabrik Kosmetik Cikarang

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/ Rangga Baskoro
AF, karyawati atau buruh wanita di Cikarang mengaku diajak staycation atau ngamar di hotel oleh atasannya agar kontrak kerjanya diperpanjang. Namun AF menolak meski hasilnya kontraknya tidak diperpanjang. 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Rangga Baskoro

WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG -- AD (sebelumnya ditulis AF) seorang buruh berusia 24 tahun di perusahaan produk kecantikan berlokasi di Cikarang mengatakan tak hanya dirinya yang sering dilecehkan oleh atasannya.

AD yang baru bekerja enam bulan di perusahaan itu, mengaku mengetahui hal tersebut melalui teman-temannya yang lebih dulu bekerja.

"Kata teman-teman yang lain, atasan itu memang sudah 'biasa', jadi enggak aneh. Yang diincar biasanya yang good looking. Memang mayoritas perempuan di tempat kerjaku. Yang diajakin jalan sama dia dulu, sudah diputus kontraknya karena enggak mau diajak jalan berdua," kata AD saat ditemui di Cikarang, Jumat (5/5/2023).

Dikarenakan tak pernah menyetujui ajakan itu, AD menjelaskan tidak mengetahui secara pasti tempat yang dijadikan lokasi atasannya ketika diajak jalan berdua.

Meski begitu, secara tak langsung atsan tersebut pernah mengisyaratkan mengajak AD ke sebuah hotel saat memperlihatkan foto melalui aplikasi percakapan singkat.

Baca juga: Viral Karyawati Harus Tidur dengan Bos Jika Ingin Kontrak Diperpanjang, Sahroni Minta Polisi Usut

AF, karyawati atau buruh wanita di Cikarang mengaku diajak staycation atau ngamar di hotel oleh atasannya agar kontrak kerjanya diperpanjang. Namun AF menolak meski hasilnya kontraknya tidak diperpanjang.
AF, karyawati atau buruh wanita di Cikarang mengaku diajak staycation atau ngamar di hotel oleh atasannya agar kontrak kerjanya diperpanjang. Namun AF menolak meski hasilnya kontraknya tidak diperpanjang. (Wartakotalive.com/ Rangga Baskoro)

"Dia mah nanya saya, 'kamu maunya dimana? Di Karawang, atau di mana?' Aku enggak pernah mau, di situ aja diajakin jalan terus ngebatin, tertekan, ya sudah lama-lama aku tegesin, 'maaf aku enggak bisa', gitu," tuturnya.

Perbuatan tak pantas hanya dilakukan atasan tersebut melalui aplikasi percakapan singkat saja.

AD menjelaskan di lingkungan pekerjaan, perilaku atasan itu tak memperlihatkan gelagat yang aneh.

"Kalau di tempat kerja pas jam waktu pekerjaan memang dia enggak aneh-aneh. Karena memang ramai karyawan-karyawan pada kerja, mungkin dia tahu posisi juga kayaknya," ungkap AD.

Ia pun berniat melaporkan perbuatan tak menyenangkan yang dialaminya agar kejadian serupa tak terulang kembali.

"Biar ada efek jera saja, jadi ke depannya enggak ada lagi korban lagi yang diajak seperti itu, jangan ada lagi hal-hal buruk di perusahaan," katanya.

Baca juga: Dalam Kondisi Mabuk, Bripka AA Diduga Lecehkan Istri Sesama Anggota Polri di Asrama, Suaminya Geram

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Obon Tabroni mengatakan dirinya akan terus mendampingi pekerja maupun buruh perempuan yang rentan diperlakukan semena-mena.

Oban mengajak para korban untuk berani berbicara lantaran terdapat banyak pihak yang akan melindungi mereka dari ancaman yang berpotensi menimpa mereka kelak.

"Kalau ada ancaman, kita kan negara hukum, ada LPSK dan lainnya yang bisa membantu mendampingi korban. Jadi enggak perlu takut. Saya selalu membuka pintu agar teman-teman buruh bisa

Sahroni angkat bicara

Anggota DPR RI Komisi III, Sahroni turut menyoroti adanya informasi soal fenomena karyawati di Cikarang yang diminta melayani petinggi perusahaan apabila ingin kontrak kerjanya diperpanjang.

Informasi ini sebelumnya viral di media sosial dan menimbulkan keresahan.

Sahroni pun meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk memberikan atensi pada informasi tersebut.

"Patut di Telusuri Yg di sampaikan dr sodara kita nih .... @listyosigitprabowo," tulis Sahroni dikutip dari Instagram, Kamis (4/5/2023)

Pada kolom komentar unggahan Sahroni, sejumlah warganet membenarkan bahwa hal seperti itu sering terjadi di pabrik-pabrik tertentu.

Tidak hanya itu, warganet juga meminta Sahroni menyoroti praktik recruitment pabrik yang mengharuskan membayar uang sogokan apabila ingin diterima.

Baca juga: Pj Bupati Bekasi Minta Karyawati Korban Wajib Ngamar dengan Atasan di Cikarang Lapor ke Disnaker

Cerita dari karyawati

Kepada Warta Kota, seorang pekerja wanita bernama Mutia (34) yang telah 5 tahun menjadi pegawai di sebuah perusahaan di Cikarang, mengatakan sudah mengetahui desas-desus soal itu.

"Iya, saya tahu dari media sosial saja," ucap Mutia saat dikonfirmasi, Rabu (3/5/2023).

Meski begitu, ia mengaku tak pernah menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh oknum atasan di lingkungan pekerjaannya.

Baca juga: Pj Bupati Bekasi Minta Karyawati Korban Wajib Ngamar dengan Atasan di Cikarang Lapor ke Disnaker

Guna menghindari kejadian serupa terulang, Mutia menyarankan agar para pencari kerja menghindari mencari pekerjaan melalui pihak kedua dengan cara membuat akun media sosial yang secara khusus menjembatani antara pekerja dan perusahaan.

"Kalau untuk yang baru lulus, selalu saya sarankan buat profil di Linked-in.Kemungkinan penipuan kecil karena setiap recruiter tercantum jelas dari perusahaan mana," katanya.

Pencari kerja juga harus mengetahui seluk-beluk perusahaan yang ditujunya dengan cara mencari tahu melalui mesin pencarian google mau pun media sosial.

Baca juga: Viral, Karyawati Wajib Ngamar dengan Oknum Petinggi Perusahaan untuk Perpanjang Kontrak Kerja

Hal itu bertujuan agar pelamar bisa memberikan penilaian pribadinya sebelum bekerja di perusahaan tertentu.

"Mesti jeli juga lihatnya dan perlu tahu juga beberapa perusahaan recruitment terpercaya. Bisa di googling. Informasi sekarang bisa dicari via internet. Mama perusahaan apa, lowongannya benar atau tidak," ucap Mutia.

Ia juga menyarankan agar pelamar meningkatkan kompetensinya sehingga memiliki nilai lebih di mata perusahaan. Semakin tinggi kompetensi, semakin besar pula peluang untuk dipekerjakan di posisi yang lebih baik.

Baca juga: Tidak Cukup dengan PTDH, Kompolnas Dorong Polisi Usut Dugaan TPPU Achiruddin Hasibuan

"Misalnya seperi saya, punya skill Bahasa Jepang sehingga perusahaan yang mencari saya. Teman-teman lain juga bisa meningkatkan skil dengan cara mengikuti pelatihan dari depnaker," katanya.

Mana kala seorang pekerja menerima pelecehan di lingkungan pekerjaannya, Mutia menegaskan agar korban berani melaporkannya ke pihak personalia.

"Baik atasan dan pekerja sama-sama di bawah naungan personalia. Mungkin secara penilaian atasannya yang menentukan. Tapi manner atasan juga bisa di evaluasi oleh HRD. Jika memang benar dilecehkan, pasti akan kena sanksi atasan tersebut," ungkapnya.

PJ Bupati angkat bicara

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan meminta agar pekerja wanita yang menjadi korban pelecehan seksual oknum atasan perusahaan di Cikarang  yang mensyaratkan ngamar untuk perpanjang kontrak kerja, melaporkan kejadian yang dialaminya ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi.

Hal itu guna menanggapi isu di media sosial mengenai syarat staycation atau ngamar dengan atasannya, agar pekerja wanita di sebuah perusahaan di Cikarang, diperpanjang kontrak kerjanya.

"Kami sangat mengharapkan korban mau melaporkan kejadiannnya ke Disnaker Kabupaten Bekasi," kata Dani Ramdan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (3/5/2023).

Terlebih lagi, kata Dani saat ini dirinya telah menginstruksikan Disnaker Kabupaten Bekasi untuk menelusuri dugaan permasalahan itu.

Laporan dari korban tentunya akan sangat membanti Pemkab Bekasi untuk mengusut kasus yang saat ini hangat jadi perbincangan di jagat media sosial.

"Karena dengan dasar laporan tersebut, tentunya kami akan bisa lebih cepat dan akurat dalam menindaklanjutinya," ujarnya.

Baca juga: Viral, Karyawati Wajib Ngamar dengan Oknum Petinggi Perusahaan untuk Perpanjang Kontrak Kerja

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai isu adanya dugaan tindak pelecehan seksual yang dilakukan oknum atasan sebuah perusahaan di Cikarang, yang mewajibkan pekerja wanita untuk bermalam di hotel agar kontrak kerjanya diperpanjang.

Isu yang beredar itu mencuat setelah diunggah oleh Jhon Sitorus melalui akun twitter @Miduk17. Bahkan ia menilai masalah tersebut sudah menjadi rahasia umum di kalangan pekerja di Cikarang.

Bahkan menurut Jhon Sitorus, yang mengerikan hal ini ternyata sudah menjadi rahasia umum perusahaan dan hampir semua karyawan mengetahuinya.

Baca juga: Ngamar Jadi Syarat Karyawati Perpanjang Kontrak Kerja di Cikarang, Pj Bupati Bekasi Turun Tangan

Informasi yang dibagikan Jhon Sitorus ini mendadak viral dan sampai Rabu (3/5/2023) sudah dilihat 530 ribu kali.

Para karyawati atau korban enggan bicara karena takut kehilangan pekerjaan mereka.

Meski begitu, Jhon Sitorus yakin, setelah cuitannya akan ada korban atau karyawati yang akan berani bicara.

"Banyak yg up soal perpanjangan kontrak di perusahaan area Cik*rang. Ada oknum atasan perusahaan yg mensyaratkan harus STAYCATION bersama karyawati agar mendapatkan perpanjangan kontrak. Yg mengerikan, ini ternyata sudah RAHASIA UMUM perusahaan dan hampir semua karyawan tahu," cuit Jhon Sitorus yang dilihat Wartakotalive.com, Rabu (3/5/2023).

Pegiat media sosial Jhon Sitorus yang dikenal sebagai loyalis Presiden Jokowi mengungkapkan adanya oknum atasan atau petinggi perusahaan di Cikarang yang mensyaratkan karyawati staycation atau ngamar bersamanya untuk mendapatkan perpanjangan kontrak.

"Saya yakin tak lama lagi akan ada yang berani speak up, lalu membongkar oknum perusahaan tersebut Ini sekaligus kesempatan mereformasi sistem rekruitmen tenaga kerja di Indonesia," ujar Jhon Sitorus.

Baca juga: Kerangka Manusia di Rorotan Diduga Mantan Karyawati Bank Bernama Indah, Begini Penjelasan keluarga

"Kejadian tsb sudah ada sblm ada omnibus law," tambahnya.

Cuitan Jhon Sitorus ini ditanggapi warga Twitter yang semuanya membenarkan kabar tersebut.

Bahkan hal serupa bukan hanya terjadi di Cikarang namun juga di beberapa daerah lainnya.

Sejumlah warganet juga mengatakan bahwa hal tersebut telah berlangsung selama bertahun tahun

Bahkan salah satu akun mengatakan bahwa hal itu terjadi sejak tahun 90 an hingga saat ini.

"Ini sudah berjalan puluhan tahun yg lalu, jaman dulu biasanya di pabrik garmen atau pabrik dg karyawan sebagian besar wanita, kira-kita tahun 90 an sudah ada," tulis akun @purnagiri.

Baca juga: Begini Cara Mengurangi Kerusakan Lingkungan dan Ekosistem Akibat Limbah Kimia Pabrik Tekstil

"Di kabupaten bogor juga begitu info dari mantan pacar saya biasanya yang cantik cantik yang ditawarkan,"tulis akun @daniel13666.

"Bukan di Cikarang doang bang, di daerah Modern Cikande juga udh jadi rahasia umum. Soalnya temen gua jadi korban ceweknya yg ternyata main sama atasan demi perpanjang kontrak," tulis akun @ElleanorJacques.

 "Kenapa organisasi buruh gak pernah teriak soal ginian?," ujar akun @Sijo_su.

"Kalo menurut analisis dari tik tok yang berseliweran, perusahaan bergerak dibidang otomotif.Tapi tidak menutup kemungkinan dr bidang elektronik jg sama, terutama jka prusahaan tsb perekrutannya mengutaman fisik.Kasus seperti ini Ibarat bom waktu, yang tinggal nunggu meledak doang," ujar akun @cungkrink_agus.(fha/abs/bum) 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved