Pilpres 2024

Pengamat Sebut Wajar Prabowo Subianto Sowan ke Senior TNI Jelang Pilpres: Itu Upaya Konsolidasi

Jelang Pilpres 2024, Prabowo Subianto intens sowan ke senior TNI. Ini sebagai upaya minta dukungan untuk maju berkompetisi.

Editor: Valentino Verry
Tangkapan video youtube kompas.com
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi rumah Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto, di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Kedatangan ini sebagai upaya konsolidasi untuk dapat restu maju di Pilpres 2024. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik ke beberapa senior TNI.

Menurut pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, langkah tersebut merupakan sesuatu yang sangat wajar.

Mengingat saat ini jelang Pilpres 2024. Prabowo ingin mendapat restu seolah didukung para senior TNI.

Qodari menilai, pengalaman para seniornya yang telah berkecimpung cukup lama di pemerintahan, akan sangat berguna bagi Prabowo dalam menjalankan tugasnya di masa kini maupun yang akan datang.

"Tentunya pengalaman mereka dalam pemerintahan sangat berguna bagi Pak Prabowo dalam menjalankan tugas sekarang maupun tugas ke depan," kata Qodari, Rabu (3/5/2023).

Sebagai bakal calon presiden 2024, Prabowo tentu membutuhkan banyak dukungan termasuk dari para seniornya di bidang militer.

Oleh karena itu, Qodari beranggapan sangatlah wajar ketika Prabowo bersafari politik dan membentuk konsolidasi dengan tokoh-tokoh yang memiliki latar belakang sama.

Baca juga: Presiden Jokowi Gocek Pemprov Lampung, Batal Kunjungan Usai Jalan Diperbaiki

"Prabowo ini kan backgroundnya dari militer ya, tentu saja yang diharapkan untuk memberikan mendukung itu wajar dari para seniornya dari kalangan militer, jadi semacam konsolidasi di kalangan militer," pungkasnya.

Untuk diketahui, Prabowo Subianto banyak melakukan safari silaturahmi selama Lebaran 2023, termasuk kepada seniornya di militer.

Mereka di antaranya Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, Laksamana TNI (Purn) Widodo Adi Sutjipto, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, dan Jenderal TNI (Purn) Wiranto.

Baca juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Residivis Pengrusakan di Lampung Divonis 3 Bulan

Dipanggil Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang lima ketua umum parpol mitra pemerintah, minus Partai NasDem yang sudah pecah kongsi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.

Para ketua umum parpol yang hadir adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan; Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Usai pertemuan, Airlangga, Cak Imin, Zulkifli Hasan, Prabowo, dan Mardiono, menampilkan salam kompak di hadapan para awak media.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sebanyak 6 petinggi dari Ketua Umum Partai politik pendukung pemerintah di Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023) malam. Adapun enam ketua umum partai politik yang hadir seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan sebanyak 6 petinggi dari Ketua Umum Partai politik pendukung pemerintah di Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023) malam. Adapun enam ketua umum partai politik yang hadir seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. (Istimewa)

Dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, senyum semringah pun terlihat dari raut wajah kelima Ketum Parpol tersebut.

Sementara, Megawati keluar lebih dulu dari Istana, ia didampingi Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Dalam kesempatan tersebut, Ketum Golkar menjelaskan acara pertemuan ketum parpol dan Presiden Jokowi ini untuk silaturahmi.

"Jadi silaturahmi halal bihalal, ini ini adalah partai-partai pendukung pemerintah," kata Airlangga, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (3/5/2023).

Terkait poin pertemuan, Airlangga menyebut, mereka membahas terkait pembangan dan tantangan ke depan.

"Tentu dibahas capaian-capaian pembangunan dan tantangan-tantangan ke depan, nah itu yang dibahas dalam pertemuan tadi," lanjutnya.

Ketika disinggung masalah politik khususnya capres dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang, Airlangga membantahnya.

"Tadi tidak bahas spesifik mengenai itu (koalisi), tapi lebih kepada tantangan-tantangan perekonomian ke depan."

"Kita bicara tentang isu pembangunan, kalau masalah itu (capres-cawapres) itu masing-masing partai," ungkap Airlangga.

Senada dengan Airlangga, Prabowo Subianto, mengatakan pertemuan Presiden Jokowi dengan para petinggi partai tidak membahas politik secara spesifik.

Meski begitu, Prabowo menyebut, Presiden Jokowi memberikan pesan untuk para Ketum Parpol agar tetap rukun.

"Secara praktis tidak. Tapi titipan besar bahwa kita harus rukun, kompak demi bangsa dan negara," tutur Prabowo.

Begitu juga Mardiono, yang menyebut pertemuan membahas bagaimana Indonesia ke depan.

"Lebih banyak adalah bagaimana Indonesia ke depan, 13 tahun ke depan tidak boleh terlewatkan," ungkapnya.

Ketum NasDem Tak Diundang

Partai NasDem mengaku tidak menerima undangan untuk mengikuti agenda pertemuan para ketum partai politik (parpol) dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang digelar pada Selasa (2/5/2023) malam.

Hal itu, disampaikan oleh Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem, Charles Meikyansah.

"Ketum Partai NasDem Pak Surya Paloh sampai siang ini (Selasa siang) tidak mendapatkan undangan untuk acara nanti malam," katanya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (2/5/2023).

Meski demikian, Partai NasDem kata Charles menghormati hal tersebut.

"Yang jelas sampai saat ini tidak ada undangan ke Ketum Partai NasDem Pak Surya Paloh atau sekjen dan lain-lain," lanjutnya.

NasDem, menurutnya, tidak masalah karena tidak diundang dalam rencana agenda malam nanti.

"Tidak masalah. Satu lagi yang jelas Partai NasDem diundang tidak diundang sangat menghormati arti undangan," kata Charles.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved