Penembakan

RS Polri Identifikasi Visum, Tidak Ada Bekas Luka Tembakan di Tubuh Pelaku Penembakan Kantor MUI

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto menegaskan tidak ada bekas luka tembakan di tubuh M (60), pelaku teror penembakan Kantor MUI.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Rendy Rutama
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto menegaskan tidak ada bekas luka tembakan di tubuh M (60), pelaku teror penembakan Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat. 

WARTAKOTALIVE.COM, KRAMAT JATI - Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto tegaskan tidak ada bekas luka tembakan di tubuh pelaku berinisial M (60) teror penembakan kaca Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Iya tidak ada," kata Hariyanto saat ditemui awak media di RS Polri Kramat Jati, Selasa (2/5/2023).

Usai dipastikan tewas, pria asal Sukajaya Kedondong, Lampung, berinisial M (60) selaku peneror penembakan kaca Majelis Ulama Indonesia (MUI) kini tengah diperiksa tim forensik.

Brigjen Pol Hariyanto, menjelaskan, saat ini pihaknya tengah di tahapan pemeriksaan Visum et Repertum terhadap M.

"Baru saja saya cek permintaan (Persetujuan dari Penyidik) sudah ada, dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan Visum et Repertum," kata Hariyanto. 

Mengingat sebelumnya, forensik masih belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap M.

Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Sempat Enam Kali Kirim Surat Ancaman, Ini Bunyi Sumpah Pelaku

Sebab belum adanya persetujuan permintaan terkait pelaksanaan autopsi secara pernyataan tertulis yang harus dilakukan dari penyidik.

"Kita begitu menerima M, tidak bisa langsung melaksanakan visum et Repertrum ataupun pemeriksaan jenazah, tapi menunggu permintaan tertulis dari penyidik," jelasnya.

Kemudian, apabila pemeriksaan tersebut usai dilakukan, pihak forensik langsung menyerahkan ke pihak penyidik.

"Ini kan permintaan penyidik, jadi kita hanya memeriksa aja, hasilnya kita serahkan ke penyidik," pungkas Hariyanto.

Pihak lainnya, Tim Inafis Polda Metro Jaya datangi RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (2/5) sekira pukul 15.00 WIB.

Pantauan Warta di lokasi, total tiga anggota Inafis lengkap dengan seragam berwarna biru dongker keluar dari kendaraan Inafis berwarna orange.

Suasana terkini pascapenembakan di Kantor MUI, Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Suasana terkini pascapenembakan di Kantor MUI, Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Terlihat juga mereka nampak membawa alat untuk melakukan identifikasi, antara lain terdapat kamera DSLR berwarna hitam yang dibawa seorang anggota.

Selanjutnya, mereka langsung masuk ke dalam ruang Instalasi Kedokteran Forensik untuk melakukan identifikasi.

Lebih kurang satu jam berlalu, sekira pukul 16.00 WIB, petugas Inafis nampak keluar dari ruangan, dan pergi meninggalkan lokasi.

Sebelumnya, jenazah pelaku yang tembak pintu kaca Majelis Ulama Indonesia (MUI) tiba di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (2/5).

Pantauan Warta Kota di lokasi, jenazah sampai di lokasi sekira pukul 14.00 WIB, dan langsung diarahkan ke ruangan Instalasi Kedokteran Forensik guna autopsi.

Jenazah nampak dibawa petugas menggunakan mobil Polisi berwarna hitam Patroli Sektro Menteng, serta mendapatkan pengawalan dari Satuan Unit Jatanras Polda Metro Jaya.

Baca juga: Penembakan di Kantor MUI Jakarta Pusat, Pengurus Pusat Pemuda Katolik Minta Polisi Usut dengan Cepat

Ketika sampai di lokasi, jenazah nampak diselimuti kain berwarna merah muda, dan diletakan di atas kasur dorong, lalu dibawa masuk ke ruangan autopsi.

Sebagai informasi, pelaku penembakan pintu MUI yang menyebabkan dua orang staf MUI luka-luka, meninggal dunia. Kendati begitu, belum diketahui penyebab meninggalnya pelaku.

Hal tersebut diungkap Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto usai mengecek tempat kejadian perkara (TKP), di Kantor MUI, Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5).

"Saat ini kondisinya sudah meninggal dunia. Dan pelaku ini ber-KTP, domisili di lampung. Kami akan autopsi juga apa sebab-sebab yang bersangkutan ini apa punya penyakit dan lain-lain, masih belum bisa disimpulkan," ujar Karyoto.

Karyoto berujar, kejadian tersebut bermula sekira pukul 11.24 WIB, di mana Kantor MUI didatangi oleh laki-laki yang tidak dikenal. 

Kemudian, Pamdal yang berjaga di pintu masuk gedung tidak menginzinkan orang tersebut masuk sebab tak memiliki tujuan yang jelas.

Baca juga: Penembakan di Kantor MUI Terjadi saat Rapat Bahas Hal Sensitif, Ada Kaitannya dengan Isu Agama?

Namun, pelaku justru mengeluarkan senjata dan melepaskan tembakkan hingga membuat pintu kaca MUI pecah. 

Kendati demikian, Karyoto memastikan jika senjata yang dikeluarkan pelaku bukanlah senjata api, melainkan air softgun.

"Ada butiran-butiran isi peluru, ada tabung gas kecil juga yang disebut air softgun, bukan senjata api. Untuk detail, kami akan minta ke labfor (labolatorium forensik)," ujar Karyoto. 

Akibat insiden tersebut, kata Karyoto, satu orang staf menjadi korban lantaran tertembak di punggung. 

Sementara, pelaku keluar gedung. Terjadilah aksi kejar-kejaran antara pamdal, karyawan, dan pelaku. 

"Kemudian diamankan, beberapa saat pelaku ini pingsan. Dibawa ke Polsek, dan saat ini di Puskesmas Menteng," kata Karyoto.

Namun, nyawa pelaku tidak terselamatkan. Ia pun meninggal dunia saat ditangani di Puskesmas Menteng.

"Luka penembakan harus kami periksa, terhadap latar belakang, surat-surat yang menyangkut yang diinginkan oleh tersangka ini," jelas dia.

Karyoto menegasan, pihaknya akan terus menyelidiki apakah pelaku tersebut masuk dalam jaringan tertentu atau tidak.

"Yang jelas, yang bersangkutan menembakan dengan senjata tadi, dan ada korban," tandasnya. m37

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved