Pilpres 2024

Pengamat Universitas Esa Unggul Sesali PDIP Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres: Pencitraan di Medsos

Pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga sesali PDIP memilih Ganjar Pranowo sebagai capres karena besar lewat pencitraan di medsos.

Editor: Valentino Verry
Instargram @sitiatiqoh
Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atiqoh. Pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamaluddin Ritonga menyebut Ganjar besar karena pencitraan di medsos, tak ada prestasi besar yang dibanggakan saat jadi Gubernur Jawa Tengah. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga memiliki pendapat berbeda soal pengangkatan Ganjar Pranowo menjadi capres PDIP.

Menurut Jamiluddin, PDIP tidak konsisten sebab awalnya partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tak mendasarkan pada elektabilitas.

Baca juga: PPP Usung Sandiaga Uno Cawapres Ganjar Pranowo, Survei IPI Elektabilitas RK Tertinggi

“Megawati rupanya tetap memilih capres berdasarkan elektabilitas. Padahal selama ini petinggi PDIP kerap menyatakan eletabilitas tidak menjadi faktor utama untuk memutuskan capres dari PDIP,” kata Jamiluddin kepada Tribunnews, Minggu (23/4/2023).

Bahkan, dia masih ingat bagaimana Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kerap menyatakan, partainya tidak akan mengusung calon hanya berdasarkan elektoral dan pencitraan.

“Pernyataan itu rupanya tidak terbukti sama sekali. Suka tidak suka, Ganjar sosok yang dibesarkan oleh medsos. Berbekal medsos Ganjar mengumbar pencitraan. Hal itu juga pernah dikritik Puan dan petinggi PDIP lainnya,” katanya.

Baca juga: Anies Baswedan Akui Ganjar Pranowo Lawan Besar di Pilpres 2024, Tetap Ikhtiar dan Optimis Menang

Maka itulah, Jamiluddin menilai PDIP rupanya tidak berbeda dengan partai lain yang menggunakan elektoral sebagai tolok ukur utama sebagai capres.

“Elektoral yang diperoleh Ganjar itu juga dominan hasil dari pencitraan, bukan kinerjanya," ujarnya.

"Ganjar selama dua periode menjabat Gubernur Jawa Tengah belum terdengar prestasinya yang monumental. Kinerja Ganjar hanya datar saja,” imbuhnya.

Bahkan, dia menilai belum terdengar prestasi Ganjar yang diakui dunia internasional.

Ganjar Pranowo melaksanakan Salat Id bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Sabtu (22/4/2023) pagi. Hal ini diharap mampu menaikkan elektabilitas Ganjar yang sempat turun.
Ganjar Pranowo melaksanakan Salat Id bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Sabtu (22/4/2023) pagi. Hal ini diharap mampu menaikkan elektabilitas Ganjar yang sempat turun. (Instagram/ganjar_pranowo)

Hal ini menguatkan pemilihan Ganjar sebagai capres lebih dominan karena elektoral dari hasil pencitraan.

“Hal itu kiranya akan mengulang Pilpres 2014 dan 2019, di mana rakyat harus memilih capres hasil pencitraan," ujarnya.

"Karena itu, kalau Ganjar menang sudah terbayang kinerjanya yang tidak akan jauh beda dengan pemimpin yang dihasilkan 2014 dan 2019,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan secara resmi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PDIP di Pilpres 2024 hari ini, Jumat (21/4/2023) di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Megawati menyebutkan Ganjar Pranowo dipilih setelah melewati proses panjang.

“Setelah selama ini memikirkan, melihat dan mencermati apa yang telah menjadi harapan rakyat, serta memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka pada Hari Kartini ini tanggal 21 April 2023 dan sekaligus sebagai tonggak perjuangan kaum perempuan Indonesia yang non diskriminatif setara dan dijamin oleh konstitusi negara maka pada jam 13.45," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved