Mudik Lebaran

Simak Saran Praktisi Road Safety yang Wajib Diikuti Pemudik Agar Selamat dalam Perjalanan Arus Mudik

Berikut tips pakar safety riding Jusri Pulubuhu bagi para pemudik sebelum pulang kampung menjelang Lebaran tahun ini. Apa saja sarannya?

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
istimewa
Tips pakar safety riding Jusri Pulubuhu bagi para pemudik sebelum pulang kampung menjelang Lebaran tahun ini. Foto ilustrasi persiapan mudik Lebaran. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pulang ke kampung halaman saat Lebaran menjadi ritual tahunan warga Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga.

Praktisi Road Safety dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, informasi yang didapatnya dari pemerintah menyebutkan, ada kenaikan jumlah pemudik tahun 2023 sebesar 45 persen dibandingkan 2022.

Jumlah warga yang bakal melaksanakan mudik Lebaran tahun ini diperkirakan sebanyak 123 juta dari berbagai daerah.

Baca juga: VIDEO : Warga Ancol Rela Mudik Naik Gerobak Motor Demi Bisa Mudik ke Pemalang

"Tujuan pemudik paling banyak ke Jawa Timur, dan Jawa Tengah, kemudian Sumatera," kata Jusri Pulubuhu saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Jumat (14/4/2023).

Kenaikan jumlah pemudik di tahun 2023 ini membuat munculnya kemacetan di jalur darat.

Sejauh ini pemerintah sudah menyiapkan petugas di lapangan untuk mengurai kemacetan dan memberikan rute alternatif.

Baca juga: Mudik Bersama, Menaker Lepas Ribuan Pelaku Usaha Warmindo Tujuan Bandung, Yogyakarta hingga Malang

Jalur one way di ruas tol TransJawa juga diharapkan bisa untuk mengurai kemacetan pemudik yang menuju berbagai kota di Pulau Jawa.

"Bahkan bakal ada ganjil-genap, ini adalah rekayasa lalu lintas dalam mengurai kemacetan," katanya.

Berikut tips Jusri Pulubuhu bagi para pemudik sebelum pulang kampung.

Baca juga: Hindari Macet, Danu Putuskan Berangkat Mudik ke Purwokerto Lebih Awal-Ambil Jalur Selatan

Kesiapan kendaraan dan fisik untuk hadapi kemacetan mudik Lebaran

Jusri meminta masyarakat yang ingin pulang kampung untuk memperhatikan kendaraannya.

Jika pemudik tidak mementingkan kesehatan kendaraan, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat mudik.

"Kalau mobil sudah berusia di atas lima tahun, ini harus dipastikan kondisinya untuk memastikan suspensi, mesin, ban, kelistrikan dan lainnya, bahwa kendaraan itu layak jalan," ucap Jusri.

"Stop and go itu menjadikan beban kerja kendaraan mejadi berat," lanjutnya.

Selain kendaraan, kondisi fisik pemudik juga harus sehat, khususnya pengendara sepeda motor, terutama berkendara jarak jauh.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved