Berita Nasional

Polemik Brigjen Endar Priantoro dan Firli Bahuri, Polda Metro Terima 6 Laporan Polisi

Polda Metro Jaya menerima 6 laporan polisi terkait polemik di KPK soal pemberhentian Brigjen Endar Priantoro dari Direktur Penyelidikan KPK

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut pihaknya menerima 6 laporan polisi terkait Polemik Brigjen Endar Priantoro dan Firli Bahuri 

Ia menuturkan alasannya karena dalam hal ini surat ketetapan yang menandatangani adalah Sekjen dan Karo SDM yang menyerahkan surat itu.

"Misalkan itu firm perintah dari pimpinan, bisa begitu berkembang," tuturnya.

"Namun yang sudah pasti, sudah jelas bahwa surat dan tanda tangan itu dari Sekjen dan Karo SDM kan pertimbangan," sambung Rakhmat.

Baca juga: Kapolri Kembali Kirim Surat ke KPK untuk Tetap Pertahankan Brigjen Endar Priantoro

Dalam laporan ke Polda Metro Jaya ini, pihaknya turut menyerahkan surat ketetapan pemberhentian Endar dari KPK tertanggal 31 Maret 2023.

Serta surat penugasan dari Kapolri tertanggal 29 Maret 2023 dan surat pengangkatan Endar pada 2020.

"Cuman akan berkembang untuk bukti kita akan kirim lagi sesuai perkembangan dari kepolisian seperti apa," kata dia.

Laporan pada Selasa kemarin itu teregister dengan nomor LP/B/1959/IV/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Dua terlapor tersebut dipersangkakan melanggar Pasal 55 Ayat (1) juncto Pasal 421 KUHP.

Kedua, dugaan kebocoran dokumen penyelidikan KPK yang bersifat rahasia di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Baca juga: Firli Bahuri: Ceramah Kiai NU yang Teduh bikin Nilai Antikorupsi Mudah Diterima dan Dijalani

Laporan itu dibuat oleh Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI), dengan nama pelapor Kurniawan Adi Nugroho selaku Wakil Ketua pada Selasa (11/4/2023).

Adapun untuk terlapor tertulis masih dalam penyelidikan atau lidik.

"Laporan ini terkait dengan bocornya hasil penyelidikan KPK atas tindak pidana korupsi dalam bidang pertambangan di Kementerian ESDM, yang ditemukan pada saat penggeledahan di kantor ESDM," ujar Kurniawan saat dihubungi, Selasa.

Alasan pihaknya membuat laporan adalah karena tempat kejadian perkara (TKP) kasus itu berada di wilayah Polda Metro Jaya.

"Tempat kejadian perkara diduga berada di wilayah hukum Polda Metro yaitu Jakarta Selatan (KPK) dan Jakarta Pusat (Kementerian ESDM)" ucap dia.

Baca juga: Brigjen Endar Priantoro tak Terima Dicopot, Laporkan Dua Petinggi KPK ke Polda Metro Jaya

Alasan kuatnya adalah sosok Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang diketahui sempat menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved