Kriminalitas

Modus Licik Pesulap Hijau, Ngaku Utusan Tuhan, Cabuli Puluhan Mamah Muda, Begini Cerita Lengkapnya

Pesulap Hijau diduga mencabuli sejumlah ibu-ibu muda di Pidie, Provinsi Aceh dengan kedok pengobatan

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
serambinews.com
Pria berinisial BT (46) yang berjuluk Pesulap Hijau diduga mencabuli sejumlah ibu-ibu muda di Pidie, Provinsi Aceh. 

Lalu terdakwa menyuruh korban untuk kembali ke rumah dan pengobatan tersebut dilakukan berulang kali.

Masih dalam bulan Juli 2021 sekira pukul 15.00 Wib, korban dan adik kandungnya D datang lagi ke rumah terdakwa, dikarenakan sakit dibagian rahim selama ini belum juga sembuh.

Kemudian terdakwa Bakhtiar menyuruh korban untuk berzikir bersama-sama dengannya, selanjutnya terdakwa menyuruh korban untuk tidur berbaring dihadapannya dan mengatakan

nyoe lon belah laduni beh dengan pedeung fakar” (ini saya belah laduni ya dengan pedang fakar).

Dimana tangannya merupakan Pedang Fakar, yang ianya minta kepada gurunya yang sudah meninggal.

Kemudian kemudian terdakwa langsung memperagakan tangan sebelah kanannya tersebut seolah – olah membelah perut korban.

Selanjutnya terdakwa Bakhtiar Bin M. Yusuf mengatakan “nyoe penyaket kah nyoe pue lon peugadoh secara gaeb atau pue secara terlihat dimata kamu” (ini penyakit kamu apa saya hilangkan secara gaib atau secara terlihat dimata kamu).

Lalu korban menjawab “secara gaib mantong”(secara gaib saja)”.

Setelah itu terdakwa memperagakannya seolah- olah tangannya tersebut terasa masuk kedalam perut korban dan mengangkat penyakit Rahim yang ada di kemaluan dan didalam perutnya.

Selanjutnya terdakwa menyuruh korban bangun dan merasakan bahwa sakit yang korban alami dibagian Rahim sudah hilang atau sembuh.

Setelah itu terdakwa memberikan air mineral yang terisi didalam botol kepada korban, dan selanjutnya korban memberi imbalan kepada terdakwa sebesar Rp 50.000.

Selanjutnya sekira pukul 20.00 Wib terdakwa menghubungi korban via Handphone dan menanyakan ”kah pue katem jeut keu murid long, dikarenakan nyoe meu nyangkot deungon agama” (apa kamu mau menjadi murid saya dikarenakan ini menyangkut dengan agama).

Kemudian korban menjawab ”jeut” (mau).

Selanjutnya sekira pukul 23.00 Wib, terdakwa kembali menghubungi korban dan menceramahinya tentang permasalahan ilmu agama dan saat itu terdakwa mengatakan kepada korban ”lakoe kah nyan hana goet, geu gantoe len le Allah jeut”( suami kamu tidak baik, diganti yang lain oleh Allah mau).

Lalu korban menjawab “soe teuma dan tiban cara”(siapa emangnya dan bagaimana cara).

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved