Berita Video
VIDEO Paskah 2023 di Katedral, Ignatius Suharyo Singgung Soal Mafia dan Flexing Pejabat
"Mafia pajak, mafia peradilan, mafia segala macam mafia langsung berlawanan dengan kesejahteraan bersama," imbuhnya.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ahmad Sabran
WARTAKOTALIVE.COM, SAWAH BESAR — Memasuki hari terakhir Paskah 2023, Gereja Katedral menggelar serangkaian agenda misa pontifikal dan misa keluarga, sejak pagi sekira pukul 06.00 WIB hingga sore nanti sekira pukul 16.30 WIB.
Adapun tema yang diangkat dalam Paskah 2023 adalah 'Peran Kita dalam Mewujudkan Kesejahteraan Bersama'.
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, tema tersebut diangkat sebab sesuai dengan cita-cita Keskupan Agung Jakarta sejak 2016 sampai 2026. Yakni, mengamalkan Pancasila.
"Secara garis besar, sejak tahun 2016 sampai nanti tahun 2026, Keuskupan Agung Jakarta mempunyai cita-cita besar yang ingin disampaikan dan diwujudkan oleh umat Keuskupan Agung Jakarta," ujar Ignatius dalam jumpa pers di Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2023).
Menurutnya, implementasi itu diwujudkan setiap tahunnya. Di mana pada lima tahun pertama, umat diajak untuk mendalami makna masing-masing sila dalam Pancasila dan mewujudkannya dalam gerakan-gerakan di masyarakat.
Kemudian lima tahun berikutnya, umat Keuskupan Agung Jakarta bercita-cita mendalami ajaran sosial yang diwujudkan melalui implikasi moral dari iman.
"Kami semua tahu, iman dirayakan di dalam ibadah, tetapi juga mesti diwujudkan di dalam ibadah sosial. Itulah yang di dalam gereja Katolik namanya ajaran sosial gereja," jelas Ignatius.
Terkait kesejahteraan bersama dalam tema tersebut, Ignatius menyebut jika tahun ini ada banyak hal yang mencederai cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
Baca juga: Babak 1 Persita 2-0 Persib, Irsyad Maulana dan Ramiro Fergonzi Bikin Pendekar Cisadane Unggul
Keluarnya kata 'mafia' dan 'flexing' yang kerap berseliweran di media massa dianggap sangat memprihatinkan dan tidak mencerminkan semangat dalam menbangun kesejahteraan bersama.
"Tadi saya menggunakan contoh, salah satu contohnya adalah 'Mafia'. Mafia itu kan pasti bukan Bahasa Indonesia, tetapi sekarang kami mendengar macam-macam kata yang dihubungkan dengan mafia akhir-akhir ini," kata Ignatius.
"Mafia pajak, mafia peradilan, mafia segala macam mafia langsung berlawanan dengan kesejahteraan bersama," imbuhnya.
Ia juga lantas menyoroti berbagai pejabat yang terjaring kasus sebab disebut sebagai 'Mafia', mulai dari Bupati hingga orang yang seharusnya bertugas sebagai penegak hukum.
Baca juga: Polemik Partai Demokrat antara AHY Vs Moeldoko, Ketua DPP Partai NasDem: Itu Ganggu Mas Anies
"Seperti misalnya, di koran, di televisi ditunjukkan Bupati ini ditangkap KPK, Anggota DPR ini ditangkap KPK, Hakim Agung ini ditangkap KPK, pejabat negara penjamin kesejahteraan baik eksekutif, legislatif, yudikatif, semuanya justru mencederai cita-cita kemerdekaan," tegas Ignatius.
Menurutnya, watak dasar bangsa Indonesia sebenarnya sangatlah mengagumkan, jika tidak dirusak oleh arus-arus seperti itu.
Sehingga, kata Ignatius, fenomena mafia dan flexing yang terjadi akhir-akhir ini sangatlah berlawanan dengan watak dasar Indonesia.
| VIDEO Masih Buron, Ini Tampang Ketua PP Tangsel dalam Kasus Kekerasan di RSU |
|
|---|
| VIDEO Zulhas Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Ibrahim Suami Najwa Shihab |
|
|---|
| VIDEO Sikap Romantis Ibrahim Sjarief yang Buat Najwa Shihab Bucin |
|
|---|
| VIDEO Ibrahim Sjarief Assegaf, Sosok Pendamping Setia Najwa Shihab dalam Hidup dan Karier |
|
|---|
| VIDEO Anies dan Ahok Melayat ke Rumah Duka Ibrahim Suami Najwa Shihab |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.