JAPFA Catat Penjualan Rp 48,97 triliun Tahun 2022, Divisi Perunggasan Sumbang 89 persen
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp48,97 triliun dan EBITDA sebesar Rp3,86 triliun pada tahun 2022.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp48,97 triliun dan EBITDA sebesar Rp3,86 triliun pada tahun 2022 pada paparan publik (public expose).
Direktur JAPFA Leo Handoko Laksono menyampaikan bahwa capaian tersebut tidak lepas dari kontribusi divisi perunggasan yang sangat dominan dalam penjualan bersih.
“Ditinjau dari kontribusi penjualan kotor per segmen usaha, divisi perunggasan penyumbang terbesar penjualan dengan persentase mencapai 89 persen dari total,” ucap Leo, berdasar keterangan, Kamis (6/4/2023).
Sementara divisi pakan ternak jadi pendukung utama laba perseroan. Meski begitu, pembagian persentase penjualan, sebenarnya tidak jauh berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Idul Fitri Sudah Dekat, Tapi Belum Tukar Uang Baru Lebaran? Berikut Lokasi Penukaran Uang Bank bjb
Selain itu dilaporkan laba usaha JAPFA pada tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021, yakni sebesar Rp2,75 triliun dari laba sebelumnya yang mencapai 3,52 triliun.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menurun dari Rp2,02 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp1,42 triliun pada tahun 2022.
Hal ini salah satunya diakibatkan kondisi eksternal terkait rantai pasokan serta tingginya harga bahan baku dimana beban pokok penjualan meningkat jadi Rp41,3 triliun di tahun 2022, atau naik 12 % dibandingkan tahun sebelumnya.
“Perseroan terus melakukan adaptasi, inovasi dan penguatan kapasitas internal dalam menghadapi tekanan global dan tantangan ekonomi,” ucapnya.
Misalnya pada segmen peternakan komersial, perseroan mendorong peternak mitra beralih ke kandang closed house yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Baca juga: Puluhan SD di Indonesia Ikut JAPFA for Kids Awards, Apresiasi Inovasi Sekolah Dampingan
“Kedepannya, Perseroan akan mengupayakan berbagai langkah strategis supaya senantiasa mendapat kinerja yang positif,” sambungnya.
Ia menambahkan pihaknya masih akan fokus pada bisnis inti yang saat ini digeluti. Leo yakin prospek jangka panjang dan pertumbuhan berkelanjutan Perseroan pada masa-masa yang akan datang.
“Mengingat populasi penduduk Indonesia yang besar dan masih rendahnya tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia membuat peluang usaha Perseroan ke depan masih sangat terbuka lebar,” ujarnya.
Ditambah pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan penetrasi produk seraya melakukan upaya edukasi pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sejalan dengan program Pemerintah untuk mengurangi gizi buruk dan stunting.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Kolaborasi JAPFA Food dan Silk Bistro Sajikan Ayam Bakar Madu Olagud dan Mie Rawon Tokusen |
![]() |
---|
Garuda Indonesia dan Japfa Food Hadirkan Sajian Menu Penerbangan Gunakan Ayam Probiotik Olagud |
![]() |
---|
Tingkat Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah, Telur Jadi Pilihan Utama Masyarakat |
![]() |
---|
Dua Anak Usaha PT Japfa Comfeed Ekspor Vaksin dan Obat-Obatan Hewan ke 8 Negara, Ini Keunggulannya |
![]() |
---|
Kembali Gelar AKJJ, JAPFA Edukasi Pentingnya Protein Hewani Melalui Hilirisasi Produk Peternakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.