Berita Jakarta

Warga Keluhkan Kawasan Stasiun Tanah Abang Makin Semrawut, Apalagi saat Jam Pulang Kerja

Warga mengeluhkan kehadiran para pedadang kaki lima (PKL) yang menjamuri trotoar di depan Stasiun Tanah Abang

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Suasana kawasan Tanah Abang saat jam pulang kerja, Selasa (23/3/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG — Sejumlah warga mengeluhkan semrawutnya kawasan di sekitar Stasiun Tanah Abang saat jam pulang kerja.

Pasalnya, tempat naik turunnya penumpang itu tak hanya dipenuhi oleh pengguna yang hilir mudik ke dalam stasiun, tetapi juga sejumlah pedagang ikut menjamuri trotoar di sekitar Halte Jak Lingko Tanah Abang 2. 

Tak hanya itu, sejumlah pengamen jalanan juga hilir mudik di sekitar area tersebut.

Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar kawasan tersebut kerap alami kepadatan yang cukup parah.

Bahkan, tak henti-hentinya pengendara motor atau mobil saling melempar klakson dan mengumpati pengendara lain yang dianggap menghalangi jalan. 

Baca juga: IKN Pindah ke Kaltim, Heru Budi Hartono Fokus Benahi Aset Pemprov DKI Jakarta

Suasana kawasan Tanah Abang, Rabu (29/3/2023)
Suasana kawasan Tanah Abang, Rabu (29/3/2023) (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Salah satu penumpang Commuter Line (KRL) jurusan Tanah Abang - Rangkasbitung, Zizi (24) menyebut jika pemandangan seperti itulah yang membuat kawasan sekitar Stasiun Tanah Abang semrawut.

Selain itu, ia juga mengeluhkan kehadiran para pedadang kaki lima (PKL) yang menjamuri trotoar di depan Stasiun Tanah Abang, sehingga membuat arus lalu lintas padat.

"Iya sangat mengganggu menurutku, karena kayak kan kami pulang kerja mau naik transportasi umum, mau itu naik ojek online atau naik kendaraan pribadi ke sininya jadi padat karena mereka (pedagang) udah penuh di sini (trotoar)," ujar Zizi saat ditemui di depan Stasiun Tanah Abang, Selasa (28/3/2023).

"Orang pada seenaknya berhenti, mungkin karena melipir sejenak mau beli makanan atau nurunin penumpang. Tapi karena ada penjual jadi padat banget," sebut dia. 

Selain itu, wanita yang sehari-hari bekerja di Palmerah, Jakarta Barat itu juga mengeluhkan kepadatan yang semakin menjadi saat bulan Ramadan.

Baca juga: Arifin Larang PKL Dagang di Sudirman-Thamrin saat HBKB, Kesal Buang Sampah Sembarangan

"Terlebih pas bulan Ramadan ya, kami kan pengen cepat-cepat pulang, tapi karena padat mau menuju stasiunnya, itu jadi kayak waktu terbuang sia-sia," kata Zizi. 

Sementara itu, salah satu PKL yang berjualan di trotoar, Ade (48) mengaku bahwa para pedagang tak membayar sewa jika hendak membangun lapak di sekitar lokasi tersebut. 

Ia juga mengakui jika sering kena usir Satpol PP lantaran tempatnya berjualan tidaklah legal.

Namun, kata Ade, ia terpaksa kembali berjualan lantaran harus menghidupi keluarganya. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved