Kesehatan

Guru Besar Orthopedi FKUI Luncurkan Dua Inovasi Alat Fiksasi untuk Penanganan Pasien Patah Tulang

Fakultas Kedokteran UI meluncurkan dua alat fiksasi fraktur tulang, yaitu Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler karya Prof. Ismail.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Guru Besar Orthopedi dan Traumatologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K) (kiri) menyerahkan secara simbolis dua inovasi produk alat fiksasi fraktur tulang yang ia ciptakan yakni Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler ke Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono saat peluncuran Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler di aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (29/3/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, SALEMBA - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia resmi merilis dua inovasi alat fiksasi fraktur tulang karya Guru Besar Orthopedi dan Traumatologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K) beserta tim yaitu Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler.

Kedua alat fiksasi ini dapat mempermudah penanganan pasien fraktur (patah) tulang panggul (pelvis) dan fraktur pada tulang panjang di tungkai.

Menurut Prof. Ismail, cedera atau trauma fraktur tulang panggul (pelvis) akibat kecelakaan dapat menimbulkan pendarahan berat hingga menimbulkan renjatan dan berakhir dengan kematian. 

Bahkan, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) memproyeksi bahwa penyebab angka kematian tertinggi di dunia pada tahun 2030 adalah trauma karena kecelakaan. Salah satunya trauma yang membuat orang meninggal adalah trauma fraktur pelvis.

“Menurut angka 6-35 persen angka kematiannya kalau kondisi pelvisnya tidak stabil,” ujar Prof. Ismail kepada Wartakotalive.com saat peluncuran dua alat fiksasi Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

peluncuran alat fiksasi fraktur tulang Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler (1)
Dua inovasi produk alat fiksasi fraktur tulang yakni Pelvic C-Clamp dan Eksterna Fiksasi Periartikuler yang di ciptakan Guru Besar Orthopedi dan Traumatologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT resmi diluncurkan di aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Oleh karena itu, lanjut Prof. Ismail, khususnya untuk alat fiksasi Pelvic C-Clamp digunakan untuk mengatasi terjadinya pendarahan hebat pada pasien fraktur pelvis.

“Biasanya kalau fraktur pelvis itu menyebabkan pendarahan karena tulangnya bergeser sehingga berdarah bisa sampai 1-2 liter (darah keluar). Oleh karena itu diperlukan alat fiksasi yang cara pemasangannya harus cepat dan tepat,” ungkapnya.

Prof. Ismail mengklaim, bahwa dua alat fiksasi karyanya tersebut memiliki berbagai keunggulan dimiliki oleh alat fiksasi ini, antara lain pemasangannya yang dapat dilakukan dengan cepat, dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) dan fleksibel.

Alat fiksasi fraktur tulang Pelvic C-Clamp
Alat fiksasi fraktur tulang yaitu Pelvic C-Clamp yang merupakan karya Guru Besar Orthopedi dan Traumatologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K).

“Untuk alat fiksasi Pelvic C-Clamp ini mempunyai keunggulan yakni dipasangnya tanpa alat khusus seperti perkakas atau kunci-lunci tertentu, cukup dengan tangan dipasang cepat dan dapat disesuaikan dengan tubuh,” sebutnya.

“Seperti ada kasus pasien yang perutnya obesitas, nah alat ini bisa digunakan dan disesuaikan ketinggiannya dan lebarnya dan juga dipasangnya mudah, oleh karena itu akan mengatasi pendarahan hebat sehingga angka kematiannya bisa ditekan,” jelas Prof. Ismail.

Sedangkan untuk alat Eksterna Fiksasi Periartikuler digunakan untuk trauma pada tungkai atau patah tulang terbuka yang berada didekat sendi.

Alat fiksasi fraktur tulang yaitu Eksterna Fiksasi Periartikuler
Alat fiksasi fraktur tulang yaitu Eksterna Fiksasi Periartikuler yang merupakan karya Guru Besar Orthopedi dan Traumatologi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K).

“Kalau selama ini kan yang tersedia alat fiksasi untuk daerah batang tulang, kalau untuk trauma di dekat sendi belum, nah alat ini mempunyai kemampuan untuk penanganan trauma di dekat sendi,” ujar Prof. Ismail.

Adapun alat Eksterna Fiksasi Periartikuler ini memiliki kemampuan untuk kompresi dan distraksi pada tulang.

Prof. Ismail mengatakan, banyak pasien patah tulang justru datang ke dokter ketika kondisi tulangnya mengalami gagal sambung setelah ditangani oleh dukun patah tulang, sehingga membuat kaki pasien menjadi bengkok atau bahkan memendek sehingga kaki pasien menjadi pincang.

“Jadi alat ini multipurpose dari satu alat bisa untuk menangani patah tulang dekat sendi, kemudian memanjangkan dan memendekkan tulang ataupun mengkoreksi distraksi,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved