Berita Nasional

Harta Kekayaan Sandiaga Uno, Menparekraf RI yang Ikhlaskan Utang Anies Baswedan Mencapai Rp50 Miliar

Berikut rincian harta kekayaan Sandiaga Uno, sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI yang ikhlaskan utang Anies Baswedan Rp50 M.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Berikut rincian harta kekayaan Sandiaga Uno, sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI yang ikhlaskan utang Anies Baswedan Rp50 M. Foto: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno pada Jumat (3/3/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM - Sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) sempat menjadi perbincangan.

Diketahui, Sandiaga Uno sempat menjadi sorotan publik setelah beredar kabar Anies Baswedan berhutang kepadanya yang mencapai Rp50 miliar.

Namun, Sandiaga Uno pun mengikhlaskan utang Anies Baswedan yang mencapai Rp50 miliar tersebut.

Sikapnya pun menjadi tanda tanya publik mengenai berapa harta kekayaan Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Harta Kekayaan Puan Maharani, Ketua DPR RI yang Menjadi Sorotan Sejak Kemunculan Meme Buatan BEM UI

Baca juga: Fantastis, Harta Calon Hakim Agung Pajak Triyono Martanto Rp51 M, Termasuk Uang Tunai Rp31 Miliar

Baca juga: Harta Kekayaan Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat yang Dukung Airlangga Hartarto di Pilpres 2024

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menyebut setelah melakukan salat Istikharah dan meminta pertimbangan keluarga, Sandiaga tak ingin melanjutkan pembicaraan soal itu.

"Setelah saya salat Istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tak ingin lanjutkan pembicaraan mengenai ini," ucap Sandiaga Uno saat menghadiri Harlah Seabad NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Harta Kekayaan Sandiaga Uno

Dengan keputusan Sandiaga Uno mengikhlaskan utang Rp 50 miliar, publik pun bertanya-tanya, berapa harta kekayaannya?

Dari penelusuran Tribunnews.com di situs elhkpn.kpk.go.id, Sandiaga Uno sudah pernah melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.

Tercatat, Sandiaga Uno sudah lima kali melaporkan harta kekayaannya sejak menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pada 29 September 2016, Sandiaga Uno yang masih menjadi calon Wagub DKI Jakarta, memiliki harta lebih dari Rp 3 triliun, tepatnya Rp 3.922.700.682.656.

Jumlah harta kekayaan itu terus meningkat sepanjang tahun, termasuk saat ia mendaftar sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Kolega Prabowo Subianto itu memiliki harta kekayaan sebesar Rp 5 triliun, tepatnya Rp 5.099.960.524.965.

Sandiaga Uno usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (30/1/2023).
Sandiaga Uno usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023). (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

 

Sempat turun menjadi Rp 3.815.767.386.190 pada awal jadi menteri, kini harta kekayaan Sandiaga Uno meningkat lebih dari dua kali.

Pada laporan per 8 Maret 2022, pria yang mengawali karier sebagai pengusaha itu kini memiliki harta kekayaan sebesar Rp 10 triliun, tepatnya Rp 10.617.085.468.830.

Aset berupa surat berharga menyumbang sebagian besar harta Sandiaga Uno dengan nilai Rp 9.775.137.398.758.

Sandiaga Uno juga mempunyai 17 bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Selatan, Pandeglang, Tangerang, Singapura, hingga Amerika Serikat dengan nilai Rp 253.467.826.444.

Kepemilikan tiga unit mobil juga menjadi aset Sandiaga Uno dengan nilai Rp 775 juta.

Aset lain dimiliki suami Nur Asia Uno ini adalah harta bergerak lainnya sebesar Rp 3,2 miliar, kas dan setara kas Rp 787.641.667.949, serta harta lainnya Rp 85.901.849.559.

Namun, dalam laporan itu, Sandiaga Uno memiliki utang lebih dari Rp 289 miliar atau tepatnya Rp 289.038.273.880.

Adanya utang ini mengurangi total harta Sandiaga Uno yang semula Rp 10.906.123.742.710 menjadi Rp 10.617.085.468.830.

Selengkapnya, inilah daftar harta kekayaan Sandiaga Uno seperti dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id, Sabtu (11/2/2023):

TANAH DAN BANGUNAN Rp 253.467.826.444

1. Tanah dan Bangunan Seluas 852 m2/582 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HIBAH DENGAN AKTA Rp31.671.060.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 475 m2/239 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 17.089.212.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 454 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 13.650.170.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 450 m2/511 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 17.358.850.000

5. Tanah Seluas 15 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp 37.110.000

6. Tanah Seluas 15 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp 37.110.000

7. Tanah dan Bangunan Seluas 277 m2/277 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 8.602.235.000

8. Bangunan Seluas 160 m2 di NEGARA SINGAPURA, HASIL SENDIRI Rp 7.504.731.000

9. Bangunan Seluas 119 m2 di NEGARA USA, HASIL SENDIRI Rp 7.487.834.160

10. Bangunan Seluas 428 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 10.512.068.932

11. Bangunan Seluas 434 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 10.644.045.316

12. Bangunan Seluas 857 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 21.395.425.036

13. Bangunan Seluas 434 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 23.000.000.000

14. Bangunan Seluas 110 m2 di NEGARA USA, HASIL SENDIRI Rp 15.618.375.000

15. Bangunan Seluas 98 m2 di NEGARA USA, HASIL SENDIRI Rp 33.219.600.000

16. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/80 m2 di KAB / KOTA PANDEGLANG, HASIL SENDIRI Rp 640.000.000

17. Tanah Seluas 370 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 35.000.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 775.000.000

1. MOBIL, NISSAN GRAND LIVINA MINIBUS Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 95.000.000

2. MOBIL, NISSAN X-TRAIL MINIBUS Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000

3. MOBIL, TOYOTA COROLLA CROSS 18 HYB Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 480.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 3.200.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp 9.775.137.398.758

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 787.641.667.949

F. HARTA LAINNYA Rp 85.901.849.559

Sub Total Rp 10.906.123.742.710

UTANG Rp 289.038.273.880

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 10.617.085.468.830

Mengaku Tetap Bersahabat dengan Anies

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno seusai menjalani pemeriksaan psikologi di Rumah Sakit TNI AL Mintoharjo, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2016). Seusai menjalani pemeriksaan psikologi keduanya langsung menuju kantor Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno seusai menjalani pemeriksaan psikologi di Rumah Sakit TNI AL Mintoharjo, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2016). Seusai menjalani pemeriksaan psikologi keduanya langsung menuju kantor Badan Narkotika Nasional (BNN). (Tribunnews/JEPRIMA)

 

Terkait masalah utang-piutang Rp 50 miliar, Sandiaga Uno menyebut Anies Baswedan hingga kini masih tetap menjadi sahabatnya.

Menurut Sandiaga Uno, persoalan utang-piutang tidak akan mengubah hubungan baiknya dengan Anies Baswedan.

"Alhamdulillah baik, kami bersahabat dan tentunya sebagai seorang sahabat yang sekarang tugasnya saya di kementerian," ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno tak ingin soal utang-piutang itu menjadi polemik jelang Pilpres 2024.

Mengingat tahapan kontestasi Pilpres 2024 telah dimulai saat ini.

Sandiaga Uno mengatakan kini hanya ingin menatap tahun politik dengan rasa penuh suka cita.

Ia ingin fokus pada kontestasi demokrasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Mari kita tatap masa depan dengan penuh rasa suka cita gembira dan persatuan dan kesatuan bangsa kita," katanya.

Ia juga menuturkan, pihaknya kini masih fokus tugasnya sebagai Menparekraf RI untuk bangkitkan ekonomi serta menjaga, mengawal momentum dari kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pengakuan Anies Baswedan

Anies Baswedan memberikan klarifikasi soal utang Rp 50 miliar
Anies Baswedan memberikan klarifikasi soal utang Rp 50 miliar (Youtube/Merry Riana)

 

Terbaru, Anies Baswedan akhirnya buka-bukaan soal isu utang Rp 50 miliar ke Sandiaga Uno.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, dukungan dalam bentuk sumbangan diberikan oleh berbagai pihak.

Lalu, dia menyebut ada salah satu pihak yang memberikan sumbangan ke dirinya dan meminta agar dicatat sebagai utang.

Kemudian ada perjanjian bahwa ketika Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017, maka sumbangan tersebut dianggap sebagai dukungan.

"Bila kita tidak berhasil dalam Pilkada, maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan," tuturnya dalam siniar Merry Riana yang ditayangkan pada Jumat (10/2/2023).

Dengan adanya fakta tersebut, Anies Baswedan menyebut sumbangan tersebut bukanlah milik Sandiaga Uno.

Bahkan, lanjutnya, Sandiaga Uno juga menjadi sosok penjamin dalam perjanjian sumbangan ini.

"Jadi uangnya bukan punya Pak Sandi. Itu ada pihak ketiga yang mendukung kemudian saya menyatakan, ada suratnya, surat pernyataan utang. Saya yang tanda tangan," tegasnya.

Anies juga mengungkapkan jika dirinya tidak memenangkan Pilkada 2017, maka Sandiaga turut membayar utang tersebut.

"Di dalam surat itu, saya sampaikan, apabila Pilkada kalah, maka saya dan Pak Sandiaga Uno berjanji mengembalikan."

"Apabila kami menang Pilkada, maka ini dinyatakan sebagai utang dan selesailah (tidak perlu dikembalikan)," ujarnya.

"Jadi itulah yang terjadi. Makanya begitu Pilkada selesai, menang selesai," sambungnya.

Awal Mula Soal Utang Anies Baswedan

Persoalan utang-piutang antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno sebelumnya dilontarkan oleh politikus Partai Golkar, Erwin Aksa saat jadi bintang tamu di siniar Akbar Faizal Uncensored yang tayang pada Sabtu (4/2/2023).

Erwin menyebut, saat putaran pertama Pilkada DKI 2017, Sandiaga Uno sempat meminjamkan uang Rp 50 miliar kepada Anies untuk logistik pemenangan.

"Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies," kata Erwin.

Adapun jumlah pinjaman dari Sandiaga Uno kepada Anies Baswedan itu menurut Erwin sekitar Rp 50 miliar.

"Nilainya berapa yah, Rp 50 miliar barangkali," ucapnya.

Utang Rp 50 miliar tersebut, kata Erwin, belum lunas dibayar oleh Anies kepada Sandiaga Uno.

Dirinya juga menuturkan, bahwa draft perjanjian tersebut dibuat oleh pengacara Sandiaga Uno.

Selain itu, kata Erwin, perjanjian itu dibuat atas kemauan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Saya kira belum (lunas) barangkali yah. Pak JK sendiri yang menasehati kita kok," imbuh Erwin.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Yohanes Liestyo Poerwoto/Naufel Lanten/Igman Ibrahim/Fersianus Waku)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved