Pembunuhan
Sosok Wanita yang Dimutilasi 65 Bagian, Pekerja Keras dan Perhatian dengan Keluarga
Ayah korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta Heri Prasetyo mengungkap sosok putrinya inisial AI (35) yang menjadi korban pembunuhan di sebuah wisma.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ayah korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta Heri Prasetyo mengungkap sosok putrinya inisial AI (35) yang menjadi korban pembunuhan di sebuah wisma.
Diketahui AI ditemukan tewas dengan terpotong 65 bagian di sebuah wisma usai check in dengan seorang pria.
Heri mengatakan bahwa tidak ada firasat aneh yang dirasakan olehnya sebelum AI dikabarkan meninggal dunia.
Namun, beberapa hari terakhir AI cukup perhatian dengan ayahnya.
"Cuma biasa-biasa aja, AI yang agak lain. Kadang pergi entah apa, gitu cuma diam, kadang (nawarin) pak koe tukokke opo (pak kamu mau dibelikan apa)," jelasnya dikutip dari TribunJogja.
Heri menambahkan, baik AI maupun keluarganya tidak pernah mendapat teror dari mana pun. Diakui, Heri mengaku terakhir bertemu dengan putrinya pada Sabtu pagi 18 Maret 2023.
"Sabtu pagi sempat masih ketemu, sorenya tak WA sudah enggak aktif (ponselnya)," kata Heri di rumah duka.
Dia menjelaskan, AI merupakan salah satu pegawai di Angkasa Pura Yogyakarta. Ia biasa berangkat kerja antara pukul 07.00 hingga 07.30 WIB.
"Kalau Sabtu enggak full (kerjanya). Biasanya untuk pergi kemana kurang tahu senengan e dekne (kesenangan dia) gimana gak tahu, tapi dari dulu dia senengane makannya di warung Pakem, kulineran itu loh, dulu sama temen-temennya di sana," jelasnya.
Baca juga: Polisi Akhirnya Mengantongi Identitas Pelaku Korban Mutilasi Wanita di Sleman
Heri menjelaskan, Ayu adalah seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap anak-anaknya.
Ayu meninggalkan dua anak berusia 8 tahun dan 1 tahun.
"Jadi kalau pulang kerja, ya pulang. Paling sama anaknya gojek-gojek (bercanda) anaknya mau minta apa baru keluar lagi," terang dia.
Saat pergi pada Sabtu pagi, Ayu tidak berpamitan kepada Heri hendak pergi ke mana. Ia sempat cemas sebab hingga Sabtu petang pukul 18.00 WIB Ayu tak kunjung pulang ke rumah.
Kecemasan Heri semakin menjadi-jadi sebab tak ada kontak handphone dari teman Ayu yang dapat dihubungi untuk melacak keberadaan Ayu.
"Saya tidak punya nomor hp temannya, karena nomor temannya di hp dia (Ayu) semua," ungkapnya.