LRT Jakarta

Konstruksi LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Dimulai Kuartal Pertama 2023

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan, proyek pembangunan LRT Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai akan dimulai pada kuartal pertama 2023.

Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendampingi Menteri Agraria, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-ryong menjajal LRT Jakarta dari Stasiun Velodrome hingga Pegangsaan Dua, Jumat (17/3/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan, proyek pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai akan dimulai pada kuartal pertama 2023.

Proyek yang dilelang kepada perusahaan konstruksi dari Korea Selatan itu diharapkan bisa rampung akhir tahun 2024.

Perseroan optimis karena Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberikan izin trase untuk LRT fase 1B.

Hingga kini, Pemerintah DKI telah melakukan lelang terbuka, salah satu caranya dengan menawarkan proyek kepada perusahaan asal Korea Selatan.

VC Corporate Secretary Syachrial Syarif mengatakan, fase 1B diharapkan bisa memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti KAI Commuter Line dan MRT Jakarta.

Baca juga: Nilai Investasi LRT Jakarta Fase 1B Ruas Velodrome-Manggarai Mencapai Rp 5,5 Triliun

Hal ini tentunya sejalan dengan proses penyiapan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral, yang menjadi pertemuan berbagai moda transportasi publik.

“Secara rinci, rute Fase 1B ini akan mencapai jarak 6,4 kilometer dengan lima stasiun, yang ditargetkan membawa 180.162 penumpang, atau minimal 80.000 – 100.000 penumpang per hari, dengan target konstruksi awal dimulai pada paruh pertama 2023,” kata Syachrial berdasarkan keterangannya pada Jumat (17/3/2023).

Syachrial mengatakan, perseroan bersama Dinas Perhubungan, dinas terkait serta Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) terus berkoordinasi dalam melakukan upaya pengentasan kemacetan.

Salah satunya dengan menggalakkan angkutan umum di Jakarta melalui ketersediaan banyak pilihan moda transportasi publik.

“Pihak Kemenhub pun berharap, upaya yang dilakukan oleh DKI Jakarta dapat menjadi contoh untuk kota-kota lain,” ujarnya.

Baca juga: LRT Jakarta Kembangkan Strategi Bisnis demi Genjot Pendapatan Laba Lebih dari Rp 8 miliar

Menurut dia, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini juga tergolong transportasi hijau atau rendah karbon dan ramah lingkungan.

Sementara fitur operasional LRT Jakarta pada Fase 1A rute Velodrome - Kelapa Gading saat ini, telah ditingkatkan agar seluruh kalangan masyarakat dapat menggunakannya dengan nyaman. 

Contohnya, tersedia ramp sepeda di tangga akses, gate pembayaran yang lebar dan koridor kereta yang dapat mengakomodir sepeda lipat maupun sepeda non-lipat, sehingga para pesepeda tetap nyaman dalam menggunakan transportasi publik.

Hal ini tidak lepas dari komitmen perusahaan yang bertujuan untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan (Eco Transport) di lingkungan masyarakat perkotaan, serta komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai nol emisi pada 2050.

“Selain mengusung konsep ramah lingkungan, LRT Jakarta juga memberikan dukungan penuh bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” ucapnya.

Dukungan tersebut berupa penyediaan tempat usaha yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kreatif.

Tentunya, hal ini juga sejalan dengan salah satu program Pemprov DKI Jakarta, yaitu Jakpreneur, sebuah program yang bertujuan meningkatkan roda perekonomian warga.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh LRT Jakarta adalah terintegrasi dengan Jakarta International Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta Timur.

JIV merupakan salah satu arena balap sepeda berstandar internasional, yang juga memiliki berbagai fasilitas olahraga yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Segala hal terkait kelebihan LRT Jakarta serta komitmen Jakpro, Pemprov DKI Jakarta dan Kemenhub diharapkan mampu melanjutkan tren positif peningkatan pengguna transportasi publik.

Saat ini, pengguna transportasi publik mencapai kurang lebih 1 juta pengguna per hari. 

“Pemprov DKI Jakarta pun menargetkan, pada 2030, sebesar 60 persen mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan moda transportasi umum,” imbuhnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved