Viral Media Sosial

Cahaya Misterius Melintas di Puncak Merapi Dikaitkan dengan UFO hingga Gaib, Begini Kata BPPTKG

Agus Budi Santoso mengatakan, pihaknya hingga kini belum bisa memastikan benda bercahaya yang melintas di Gunung Merapi, Kamis (16/3/2023) malam

Penulis: Joanita Ary | Editor: Feryanto Hadi
DOK instagram @merapi_uncover
Benda Bercahaya Melintas di Gunung Merapi, Ini Penjelasa BPPTKG 

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya

Sultan Hamengku Buwono merepon erupsi

Sultan Hamengku Buwono X (HB X) menyebut bahwa penyebab Gunung Merapi meletus ialah karena tambang pasir yang berada di sekitar gunung.

Menurut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, letusan tersebut merupakan cara Gunung Merapi memperbaiki lingkungannya yang dirusak tambang pasir ilegal.

Letusan kali ini disebutnya tidak akan seperti pada 2010.

"Merapi itu ya erupsi begitu saja enggak akan meletus seperti dulu yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang gitu saja," ujar HB X, Sabtu (11/3/2023).

Sultan menambahkan jika lubang-lubang akibat tambang pasir di Gunung Merapi sudah tertutup material vulkanik, erupsi Gunung Merapi akan berhenti.

"Nanti kalau yang berlobang-lobang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlobang," jelas dia.

Hal inilah yang membuat Sultan Yogyakarta itu akan menutup tambang-tambang warga.

Saat ini kata Sultan, baru sebagian tambang milik warga sudah dilakukan penutupan dengan cara ditutup dan ditanami rumput.

Agar warga tak kembali menambang di Merapi, Sultan berencana mengubah kawasan tambang menjadi kawasan pertanian dan peternakan. Hal ini agar mata pencarian warga sekitar Merapi juga tetap terjaga.

"Ada yang bikin keju ada yang ditanami kopi kan gitu, supaya mereka punya pendapatan dari produk di sektor pertanian supaya tidak nambang lagi," jelas Sultan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved