Pembunuhan

Punya Bukti Selingkuh dengan Istrinya, Mantri Nekat Bunuh Kepala Desa di Banten dengan Jarum Suntik

Mantri berinisial S yang nekat membunuh Salamunasir, Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten didasari perselingkuhan. 

Istimewa
Rumah Kepala Desa Curug Goong, Salamunasir (kiri) dan foto Salamunasir (kanan). Inilah sosok Salamunasir yang dibunuh seorang mantri berinisial S memakai jarum suntik. Salamunasir baru setahun menjadi kades. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Mantri berinisial S yang nekat membunuh Salamunasir, Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten didasari perselingkuhan

Mantri di RSUD Banten itu gelap mata membunuh Salamunasir dengan jarum suntik karena punya bukti perselingkuhan yang dilakukan korban dengan istrinya yang berinisial NN.

Diduga pelaku cemburu lalu menikam punggung korban dengan jarum suntik berisi obat injeksi bermerek Sidiandryl Dyphenhydramine setelah menemukan bukti foto perselingkuhan di ponsel NN.

Kuasa hukum pelaku, Raden Elang Mulyana mengatakan pelaku mendatangi rumah korban untuk meminta klarifikasi terkait isu perselingkuhan dan hanya menyuntikkan obat alergi ke korban. 

Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Jakarta Prioritaskan Membangun Tiga Jalan Missing Link pada Bulan Maret 2023

"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak nafas sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," paparnya.

Raden Elang Mulyana menjelaskan kliennya tidak berniat melakukan pembunuhan, namun efek dari obat tersebut membuat korban meninggal.

"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," imbuhnya.

Sementara itu, Sekertaris Desa Curuggoong, Maskun mengatakan istri pelaku dan korban dekat karena pekerjaan.

Baca juga: Pembacokan Siswa SMK Hingga Tewas di Bogor, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku yang Berstatus Pelajar

Menurutnya istri pelaku yang bekerja sebagai bidan rutin mengadakan Posyandu di Desa tersebut.

Sedangkan korban yang merupakan Kepala Desa melakukan peninjauan kegiatan Posyandu.

"Kenal seperti biasa aja (secara profesi). Tersangka ada pikiran lain sehingga ada kesalahpahaman," ungkapnya.

Ia mengaku tidak mengetahui adanya isu perselingkuhan antara istri pelaku dan korban yang senter beredar.

Terkait masalah itu kita enggak mengetahui, cuma dekat juga secara profesi doang kan," tandasnya.

Baca juga: Partai Gerindra Terbuka Terhadap Ganjar Pranowo, Tapi Tetap Usung Prabowo Subianto Jadi Capres 2024

Polisi Minta Bantuan Ahli Selidiki Kandungan Obat 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved