Kebakaran Depo Pertamina

Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang tak Jelas Nasib, PMI Jakarta Utara Buka Posko Komunikasi

PMI Jakarta Utara gerak cepat, buka posko komunikasi mengingat banyak korban kebakaran Depo Pertamina yang nasibnya tak jelas.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Valentino Verry
warta kota/rendy rutama
Ketua PMI Jakarta Utara Rizal menyatakan pihaknya terpaksa membuka posko komunikasi, karena banyak korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang nasibnya tak jelas. PMI pun siap membantu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara kini membangun posko komunikasi untuk menyalurkan keluhan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kepada pihak PT Pertamina.

Dijelaskannya Ketua PMI Jakarta Utara, Rizal, penyaluran keluhan tersebut nantinya dilakukan dengan kerjasama pemerintah setempat.

"Jadinya keluhan dari para pengungsi kita tampung, nanti dari pemerintah kota madya lakukan diskusi dengan PT Pertamina," kata Rizal saat release di kantor PMI Plumpang Semper, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (11/3/2023).

Ditambah Rizal, posko tersebut akan dibangun mulai malam ini, dan nantinya akan beroperasional 24 jam dengan durasi waktu lebih kurang hingga satu bulan kedepan.

Langkah ini juga diharap Rizal dapat menjadi solusi untuk mengantisipasi hal yang dapat merugikan bagi pihak korban, dan juga elemen petugas dalam menangani kasus.

"Agar tidak terjadi lagi hal-hal yang kita tidak inginkan antara pengungsi dengan pemerintah, dan PMI, itu kita lakukan hingga saat ini mudah-mudahan ini berjalan dengan lancar," lugasnya.

Baca juga: Pemulihan Hak Dasar Korban Kebakaran Depo Pertamina Lebih Penting Daripada Relokasi

Menurut Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jakarta Utara, Heri Asmedi, Posko Komunikasi ini juga bertujuan untuk pendataan pendistribusian bantuan kepada korban lebih lanjut.

Lalu, untuk pendataan kembali terhadap laporan sembilan kasus warga yang dikabarkan masih hilang.

"Pendataan kembali juga kalau ada korban seperti yang kita close sebanyak sembilan kasus kita khawatiran takut masih ada orang yang masih memang dicari," lugas Heri.

Baca juga: Tagih Janji Subsidi Kontrakan, 101 Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Bertahan di Pengungsian

Walaupun ditegaskan Heri, terhitung delapan hari setelah mendapatkan laporan kasus tersebut, pihak warga yang melapor tidak bisa kembali dihubungi pihaknya.

"Kita tutup karena memang tidak ada yang tidak bisa dikontak kembali, ternyata dia hanya melaporkan dan nelpon di hubungi kembali tidak bisa," pungkas Heri.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved