Aksi Klitih
Viral Pelaku Klitih di Magelang Ditabrak Mobil Warga, Pakar: Karena Polisi Terkesan Tidak Hadir
Reza Indragiri Amriel menilai warga yang menabrak pelaku klitih di Magelang karena fear of crime di masyarakat meluas serta polisi terkesan tak hadir
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Baru-baru ini viral di media sosial video pelaku aksi klitih di Jalan raya Magelang-Yogyakarta yang mengendarai sepeda motor dan bersenjata celurit ditabrak mobil warga.
Pelaku yang terkapar kemudian diamankan warga dan dilaporkan kepada polisi.
Video kejar-kejaran antara pelaku dan korban yang mengendarai mobil tersebut diunggah pada Selasa (7/3/2023) malam hari.
Korban yang berada di dalam mobil pun dengan berani menancapkan gas dan berusaha menyerempet pelaku klitih tersebut hingga terjatuh.
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai aksi warga yang berani melawan dan menabrak pelaku klitih karena fear of crime di masyarakat sudah meruyak atau meluas dan melebar.
"Perasaan ini diakibatkan oleh dua faktor. Pertama, klitih yang tak terbendung. Kedua, otoritas penegakan hukum yang setidaknya terkesan tidak hadir. Padahal, kehadiran itu dibutuhkan guna memunculkan efek tangkal sekaligus efek jera," Reza yang merupakan anggota Pusat Kajian Pemasyarakatan, POLTEKIP.
Baca juga: Kisah Kholik Selamatkan Seorang Ibu dari Aksi Klitih, Minta Korban Minggir Sebelum Tabrak Pelakunya
"Kehadiran seperti apa? Kerja otoritas kepolisian harus cepat dan ajeg agar muncul dua efek tadi," tambah Reza.
Kalau kehadiran polisi tidak memenuhi dua sifat tersebut, menurut Reza, maka boleh jadi masyarakat akan melancarkan pengamanan terhadap diri mereka sendiri.
"Klitih diserbu di darat, lalu adegan penyerbuannya disebar di medsos. Serangan terpadu seperti itu akan sangat ampuh melipatgandakan nyali masyarakat dalam mengatasi fear of crime mereka," kata Reza.
Baca juga: Aksi Klitih Kembali Terjadi di Titik Nol Jogja, Polisi Cari Pelakunya
Sebagian orang, kata Reza mungkin akan nyinyir dengan menyebut aksi masyarakat itu sebagai vigilantisme.
"Tapi saya sendiri menyebutnya sebagai partisipasi publik dalam menciptakan keamanan dan rasa aman." ujarnya.
Baca juga: Sempat Trending #DIYdaruratklitih Muncul Karena Banyak Kekerasan Remaja, Apa Itu Klitih?
Di Barat, kata Reza, vakumnya polisi akan diatasi masyarakat dengan mempersenjatai diri sendiri.
"Di sini, seperti yang sudah-sudah: tabrak, bakar, bantai pelaku di ruang terbuka. Normatif, itu tidak boleh. Tapi lihatlah itu sebagai cycle. Cycle itu terbentuk dari saling pengaruh antara polisi dan masyarakat," kata Reza.(bum)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.