Kebakaran Depo Pertamina
Kisah Sedih Lidya, Tiga Hari Bolak-balik RS Polri-Plumpang Hanya untuk Bawa Pulang Jenazah Ibunya
Kisah Sedih Lidya, Tiga Hari Bolak-balik RS Polri-Plumpang Hanya untuk Bawa Pulang Jenazah Ibunya Pasca Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
WARTAKOTALIVE.COM, KRAMAT JATI - Lidya (18) masih tak menyangka jika ibunya, Hanifah (50) dan kakaknya, Fahrul (27) tewas dalam tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) lalu.
Selama tiga hari, Lidya tak letih bolak-balik Rumah Sakit Polri untuk mengidentifikasi jenazah ibunya.
Lidya tampak gusar, rasa cemas tak lekang dari wajahnya.
Sebab, ia masih belum dapat kepastian di mana sebenarnya jenazah ibunya berada.
Meski sudah tiga kali ke RS Polri-Plumpang, Lidya masih belum bisa membawa pulang jenazah ibunya.
"Mamah saya ada di sini, dan sudah tiga hari mamah saya belum keluar ada di sini. Katanya itu belum ketemu sidik jarinya, dan tes DNA-nya juga belum ketemu," ucapnya kepada awak media di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (6/3/2023).
Baca juga: Bela Anies Soal Kontrak Politik Warga Tanah Baru, Musni Umar Singgung Orang Munafik yang Gusur Warga
Baca juga: Tujuh Tahun Lalu, Sebelum Belasan Orang Tewas, Anies Pernah Janjikan Ini ke Warga Tanah Baru
Hingga kini pula, Lidya masih tak bisa bernafas lega.
Pasalnya, pihak RS Polri masih belum bisa memastikan, kapan jasad dari Hanifah bisa diserahkan.
"Katanya juga gatau. Saya juga udah tanya, harus berapa lama mamah saya, keluarga saya sudah menunggu di rumah saya," ujarnya.
Sementara itu, jasad sang kakak, Fahrul diungkapkannya sudah terindentifikasi dan sudah dimakamkan pihak keluarga.
Diketahui sebelumnya, sebanyak 15 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, masih diidentifikasi pihak kepolisian.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, saat mengunjungi lokasi kebakaran, Sabtu (4/3/2023).
Diketahui, hingga saat ini belum ada jumlah pasti korban meninggal dunia ataupun luka-luka dari warga akibat ledakan dan kebakaran Depo Plumpang Pertamina tersebut.
"Untuk yang saya terima data sejauh ini sampai semalam 14, hari ini tadi ada 15 sampai siang," kata Trunoyudo saat ditemui di lokasi.
Selain itu, Trunoyudo juga menuturkan, hingga saat ini pihaknya akan melakukan identifikasi korban meninggal dunia dengan melibatkan tim forensik.
Menurutnya identifikasi perlu dilakukan pihak tim forensik dengan pencocokan penelitian (coklit) data identitas.
"Kita identifikasi dengan yang sudah kita terima 15 jenazah," ujarnya.
Keluarga Korban Merasa Dijebak Pertamina
Terpisah, Keluarga Iriana, korban meninggal dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, merasa terjebak oleh surat yang disodorkan pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/3/2023).
Sebab, surat yang ditandangi Sulistiawati, anak Iriana, awalnya disebut untuk menerima uang duka dari Pertamina sebesar Rp 10 Juta.
Sulistiawati mengaku sempat diminta membaca lembaran depannya saja dan benar itu adalah penyerahan uang duka.
Namun, ternyata di dalam dokumen itu ada sebuah pernyataan bahwa pihak keluarga Iriana tidak akan lagi menuntut apapun setelah mendapat uang Rp 10 juta.
Irianto kakak Sulistiawati merasa ada permainan yang dilakukan oleh pihak Pertama dengan RS Polri Kramat Jati untuk memperdayai keluarga korban kebakaran.
"Pas mau bawa mayat ke dalam mobil, adik saya langsung diserahin uang dan kertas bilangnya dari pertamina, buat biaya pemakaman," katanya Senin (6/3/2023).
Baca juga: Anies Baswedan Terbitkan IMB untuk Warga yang Tinggal Dekat Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Setelah menandatangani surat di atas materai itu, Sulistiawati tak lagi melihat isinya dokumen tersebut secara detail karena terburu-buru.
Namun, setelah pemakaman, keluarga Iriana baru menyadari ada pernyataan di point ke empat bahwa pihak korban tidak lagi menuntut apapun.
Hal ini membuat Irianto geram dengan permainan yang dilakukan oleh Pertamina yang menjebak adiknya.
Baca juga: Jhonny Sebut Ada 3 Pihak yang Salah atas Tragedi Kebakaran Depo Plumpang, Termasuk Anies Baswedan
Penyerahan uang itu dilakukan ketika psikologis adiknya sedang terpuruk dan tak membacanya secara detail soal surat tersebut.
"Adik saya ketika lelah mental, lelah fisik dan posisi lagi dorong jenazah diminta tanda tangan dan diserahkan uang," ungkapnya.
"Dia menyatakan dari Pertamina yang nyerahkan uang," sambungnya.
Baca juga: Anggota Dewan Jhonny Simanjuntak Nilai Anies Baswedan Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Pria berkemeja batik itu sudah menyerahkan bukti surat tak menuntut dari pertamina ke aparat kepolisian.
Ia menilai apa yang dilakukan oleh Pertamina telah menciderai dan menambah rasa kekecewaan para keluarga korban meninggal.
Apalagi, adiknya bernama Rizky juga menjadi korban luka dan masih terluka parah.
Rizyky kini mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
"Adik saya luka bakar di dada perut dan tangan, katanya enggak sadar dan belum ada penanganan dari rumah sakit," terangnya.
Sebelumnya, Iriana (60) terjebak di dalam kamar mandi rumahnya saat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam.
Iriana mengatakan kepada suami dan anaknya ingin membuang air besar dan masuk ke dalam toilet rumahnya.
Warga sekitar sempat mencium aroma gas bocor, tapi mereka tak menyadari bakal terjadi ledakan hebat.
Beberapa menit setelah mencium kebocoran, suara ledakan terdengar dan api merambat ke bangunan semi permanen tanah garapan yang dihuni warga.
Baca juga: Anggota Dewan Jhonny Simanjuntak: Pertamina Harusnya Dialog dengan Warga Sebelum Pilkada DKI 2017
Saat berada di dalam kamar mandi, api dengan cepat menjalar ke pemukiman warga padat penduduk.
Sulistiawati merenung di depan ruang Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu sore.
Ia mengaku sempat mencari orangtua perempuan di dalam rumah tapi tak menemukan.
Alhasil, ia dan suaminya menyelamatkan diri supaya tidak terjebak dalam korbaran si jago merah.
"Terus kata tetangga, saat api besar, adik saya namanya Diki itu datang ke rumah manggil-manggil nama mama saya," jelasnya.(m26)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Diperiksa Bareskrim |
![]() |
---|
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polri Periksa 54 Saksi dari BMKG Hingga Ahli Migas |
![]() |
---|
Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bertambah 1 Orang, Sisa 11 Dirawat |
![]() |
---|
Tujuan Aqila Rahmani Perkenalkan Aksi Sosial dan Revolusi Putih ke Korban Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
Dua Pekan Berlalu, Jumlah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tambah Banyak, Jadi 29 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.