Kebakaran Depo Pertamina

Abdul Deg-degan Saat Dengar Suara Teriakan dan Bau Bensin Menyengat Saat Kebakaran Depo Plumpang

Inilah cerita salah satu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menghanguskan rumah warga dengan 17 meninggal dunia

|
warta kota/angga bhagya
Bangunan bekas kebakaran di dekat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta tinggal puing, Sabtu (4/3/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM KOJA -- Wajah Abdul Jamil pucat pasi.  Pria berusia 46 tahun itu terkejut saat melihat para tetangganya berhamburan keluar.

Jumat (3/3/2023) sekiranya pukul 19.40 WIB, saat itu Abdul sedang menunaikan ibadah salat.

Belum tuntas salat diselesaikan, Abdul mendengar sayup-sayup orang berteriak-teriak.

Lantas ia pun bergegas keluar masjid dengan rasa penasaran.

Baca juga: Cerita Warga Sebelum Depo Plumpang Terbakar: Aroma BBM Menyengat, 7 Orang Pingsan

Rupanya, para tetangganya itu keluar tempat tinggalnya lantaran mendengar bunyi keras dan mencium bau yang menyengat.

Bunyi dan bau menyengat itu disinyalir berasal dari Depo Pertamina Koja Jakarta Utara yang berdekatan dengan rumahnya itu.

"Ternyata pada keluar teriak ada bunyi dan bau dari Depo Pertamina, deg-degan saya langsung," ucap Abdul saat ditemui Wartakotalive.com di Kampung Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

Abdul Jamil korban kebakaran
Abdul Jamil korban kebakaran (Warta Kota)

 

Jantung Abdul kian berdegup cepat, pikirannya kalang kabut memikirkan keselamatan kedua buah hatinya.

"Anak saya sedang ngaji, dua-duanya memang lagi ikut ngaji. Sedangkan istri saya itu di Banten," ucap dia.

Abdul bergegas mengeluarkan motor yang ada di rumahnya, ia berusaha mencari anaknya yang sedang mengaji di dekat kawasan rumahnya.

Baca juga: Kebakaran Depo dan Kilang Pertamina Berulang, Pengamat Energi: Ahok Do Nothing

"Pas saya sampai sana (tempat mengaji), sudah tidak ada anak-anak. Katanya langsung dibawa ke kelurahan Rawa Badak Selatan. Saya sempat mikir apakah anak saya selamat, karena jujur baunya itu menyengat sekali. Saya takut anak saya tidak kuat dan sesak nafas," ungkapnya dengan nada lirih.

Ketika sampai di kelurahan Rawa Badak Selatan, hati Abdul boleh lega.

Ia melihat kedua anaknya selamat meski anak-anaknya menunjukkan raut wajah ketakutan.

"Namanya anak-anak bingung ada apa, cuma pada ketakutan saja. Langsung saya peluk. Saat itu saya langsung titipkan anak-anak di kelurahan. Soalnya nggak lama saya cari anak katanya langsung kebakaran gitu meledak, saya langsung balik ke rumah dulu cari keluarga saya yang lain," jelas dia.

Sesampainya di rumahnya Abdul berusaha mencari sang ibu yang memang tinggal bersamanya.

"Saya langsung cari ibu dan keluarga lain. Saat itu api langsung membesar. Saya saat itu sudah nggak mikirin harta benda. Pokoknya keluarga saya dulu yang penting selamat," jelas dia.

11 Kontrakan Hangus

Ternyata nasib malang menimpanya, 11 kontrakan dan rumah yang dimiliki hangus luluh lantak oleh api. Tak tersisa sedikit pun.

"Orang-orang yang dikontrakan untung selamat semua, saya bersyukur. Meski semua harta beda raib dan sempat mereka meminta ganti rugi dgn saya. Cuma saya bilang siapa yang ingin terjadi musibah, yang penting nyawa selamat," ucap dia.

Pantauan Wartakotalive.com, sekitar pukul 10. 00 WIB lokasi kebakaran sudah dijaga ketat oleh pihak kepolisian.

Warga dilarang untuk mendekat ke lokasi lantaran masih banyak puing-puing dan kaca yang dapat membahayakan keselamatan.

Garis kuning polisi dipasang di sekitaran lokasi dan banyak warga yang penasaran ingin melihat sisa-sisa puing kebakaran.

Kantong jenazah di RS Polri 

Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara mengalami kebakaran, Jumat (3/4/2023) malam.

Akibat kebakaran tersebut, menyebabkan adanya korban jiwa.

Sejumlah korban jiwa dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Kati, Jakarta Timur.

Saat ini, RS Polri menerima sebanyak 14 kantong jenazah korban akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Jenazah korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, bertambah. Hingga Sabtu (4/3/2023) pagi ada 17 orang yang meninggal akibat petaka tersebut.
Jenazah korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, bertambah. Hingga Sabtu (4/3/2023) pagi ada 17 orang yang meninggal akibat petaka tersebut. (warta kota/rendy rutama)

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini tim dari RS Polri telah menerima 14 jenazah korban kebakaran.

Satu di antara kantong jenazah tersebut salah satunya adalah bagian tubuh.

"RS Polri telah menerima 13 kantong jenazah plus 1 kantong jenazah body part," kata Dedi dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2023).

Dedi menambahkan, saat ini penyidik tengah melakukan proses identifikasi yang dilakukan oleh Tim DVI (disaster victim identification).

Dedi berharap semua korban dapat teridentifikasi dan langsung bisa diserahkan kepada pihak keluarga.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, pihaknya akan melakukan update terbaru terkait jumlah korban dan yang telah teridentifikasi pada Sabtu (4/3/2023) ini.

"Nanti saya rilis di RS Bhayangkara Kramat Jati," jelasnya. (M27/dip)

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved