Kebakaran Depo Pertamina
Kebakaran Depo dan Kilang Pertamina Berulang, Pengamat Energi: Ahok Do Nothing
Pengamat Ekonomi Energi Fahmy Radhi menilai kebakaran depo pertamina yang berulang seperti yang terjadi di Plumpang karena Ahok tidak berbuat apa-apa
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kebakaran di kawasan Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal di Plumpang yang menelan sedikitnya 16 korban jiwa dan 50 luka bakar, dinilai membuat pemindahan depo tersebut ke tempat yang jauh dari kawasan penduduk menjadi sangat urgent.
Pengamat Ekonomi Energi, Fahmy Radhi mengatakan PT Pertamina (Persero) abai terhadap sistem keselamatan (safety system) di kawasan Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal di Plumpang.
Ia mengaku miris dengan peristiwa kebakaran yang terjadi ketiga kalinya di Depo Plumpang yang memasok sekitar 25 persen kebutuhan BBM di Indonesia.
"Ini saya kira Depo Plumpang ini dia mensupply BBM sekitar 25 persen kebutuhan di Indonesia ini. Nah kebakaran yang ketiga kalinya ini semakin membuktikan bahwa Pertamina itu memang abai terhadap safety system ya," kata Fahmy, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).
Fahmy Radhi mengatakan pemindahan Depo Plumpang menjadi hal yang sangat penting.
Menurut Fahmy, jika dipindahkan ke dekat pelabuhan, justru akan lebih efisien.

Baca juga: Warga Tuntut Empat Hal pada Pertamina Imbas Kebakaran Depo Plumpang untuk segera Dipenuhi
Namun demikian perlu audit berkala dan penggantian untuk peralatan yang sudah renta.
Dalam kebakaran di Depo Plumpang, menurutnya, perusahaan pelat merah itu tidak menerapkan sistem keselamatan berstandar internasional, sehingga peristiwa kebakaran ini mudah terjadi.
"Tidak menggunakan standar-standar internasional, sehingga dengan mudah sangat terbakar," jelas Fahmy.
Baca juga: Pertamina Pastikan Siap Tanggung Jawab Penuh Penanganan Korban Kebakaran Depo Plumpang
Terkait korban jiwa dan luka serta rumah warga yang terbakar Fahmy menilai semuanya harus ditanggung Pertamina.
"Ini saya kira tanggung jawab sepenuhnya dari Pertamina, bukan dari Pemda. Kalau sekarang Pertamina saja tidak hadir, ini agak mengkhawatirkan. Saya khawatir juga kalau Pertamina lepas tangan Padahal itu seharusnya tanggung jawab Pertamina," kata Fahmy.
Menurut Fahmy, Pertamina pasti punya budget untuk itu. Selain itu menurutnya Depo Plumpang pasti juga sudah diasuransikan
"Artinya kerugian yang timbul akibat kebakaran yang terkait dengan Depo Plumpang itu nanti akan diganti oleh asuransi," katanya.
"Nah Pertamina tinggal mengganti rugi perumahan penduduk harus diganti, kemudian yang sakit kesehatannya harus dibayar kemudian juga meninggal diberi santunan, bukan dari Pemda," katanya.
Sebab menurut Fahmy yang terbakar itu adalah aset Pertamina.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung: Korban Tewas dalam Kebakaran Depo Plumpang 14 Orang, 42 Luka-luka
kebakaran Depo Pertamina
Depo Pertamina Plumpang
Depo Pertamina Plumpang terbakar
kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Fahmy Radhi
Pengamat Ekonomi Energi Fahmy Radhi
Ahok
Basuki Tjahaja Purnama
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Diperiksa Bareskrim |
![]() |
---|
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polri Periksa 54 Saksi dari BMKG Hingga Ahli Migas |
![]() |
---|
Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bertambah 1 Orang, Sisa 11 Dirawat |
![]() |
---|
Tujuan Aqila Rahmani Perkenalkan Aksi Sosial dan Revolusi Putih ke Korban Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
Dua Pekan Berlalu, Jumlah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tambah Banyak, Jadi 29 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.