Penganiayaan

Kondisi David Korban Penganiayaan Mario Dandy Mulai Membaik, Kesadarannya Sudah 2/3

Kondisi David Latumahina (17), korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) kini mulai membaik setelah kesadarannya sudah mencapai 2/3.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Ramadhan L Q
Ketua Yayasan Pangudi Luhur, Martinus Handoko di RS Mayapada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2023). Menurutnya kondisi David Latumahina (17), korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) kini mulai membaik setelah kesadarannya sudah mencapai 2/3. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Yayasan Pangudi Luhur, Martinus Handoko bersama Kepala Sekolah Agustinus Mulyono mendatangi Rumah Sakit (RS) Mayapada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2023).

Kedatangan mereka adalah untuk menjenguk David Latumahina (17), korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20).

Hanya saja mereka tak dapat bertemu secara langsung dengan David dan hanya bertemu orang tua David saja. Namun diceritakan bahwa perkembangan kesehatan David sudah sangat baik. 

"Saat ini, Mas David sudah bisa membuka mata, alat bantu sudah dihilangkan dan tidak diperlukan lagi. Dan menurut Pak Jonathan, itu suatu mukjizat bahwa situasi yang awalnya sangat buruk dan akan memakan waktu panjang untuk pemulihan," kata Martinus, kepada wartawan, Senin (27/2/2023).

"Tapi waktu relatif singkat, Mas David sudah bisa membuka mata. Kesadarannya dikatakan sekitar 2/3. Jadi pihak keluarga berterima kasih pada siapa saja yang turut mendoakan agar Mas David segera pulih kesehatannya," sambungnya.

Baca juga: Tegas! Ayah David & GP Ansor Kumpulkan Alat Bukti, Bakal Seret Agnes ke Penjara: Kita Tunggu Aja

Menurut dia, perbuatan Mario sudah termasuk tindakan kriminal. Ia meminta proses hukum tetap berjalan dan ditegakkan agar memberi efek jera bagi siapapun.

"Karena kemungkinan seperti ini bisa terjadi di mana-mana supaya orang mulai berpikir tindakan ini bertentangan dengan prinsip kemanusiaan yang diterima kelompo apapun," ujar Martinus.

Sebelumnya Paman David, Rustam Hatala mengatakan kondisi ponakannya itu mulai membaik dan menunjukkan perkembangan yang signifikan.

"Ananda David sudah tidak lagi memakai sedasi, hal ini menandakan bahwa tanpa penggunaan obat penenang, ananda David sudah tidak lagi merasa cemas maupun gelisah," ujar dia, dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023).

Ia menuturkan, perkembangan baik ini menaikkan tingkat kesadaran David sehingga ia cepat siuman.

"Ananda David perlahan-lahan sudah mulai merespons suara, sudah mulai ada respon gerak, dan sudah tidak mengalami kejang-kejang," kata Rustam.

Baca juga: Putranya Koma 5 Hari, Ayah David Membaca Kenangan, Pernah Kabur dari Rumah-Ziarah ke Makam Gus Dur

"Sampai detik ini, kami sangat mengapresiasi ikhtiar dokter yang senantiasa bekerja keras untuk terus mengusahakan kepulihan ananda David," ujarnya.

Saat ini, kata dia, dokter fokus untuk mengurangi pembengkakan di kepala David.

"Kabar positif yang semoga terus menaikkan tingkat kesadaran ananda David ini tidak lain karena dorongan doa demi doa yang teman-teman khususkan kepada ananda David," ucapnya.

"Sekali lagi, kami mengemis doa demi doa kepada teman-teman untuk kesembuhan ananda David," lanjut Rustam.

Adapun David (17) ternyata diketahui sempat disuruh melakukan push up sebanyak 50 kali.

Hal tersebut disampaikan oleh pengacara anak pengurus GP Ansor David bernama M Syahwan Arey, saat ditemui di RS Mayapada, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Dia awalnya minta push up 50 kali, setelah korban hanya mampu 25 kali, dia suruh untuk sikap tobat, nah saat sikap itu dia langsung, ditendang dulu," ujar Syahwan, Jumat (24/2/2023).

Setelah itu, penganiayaan terhadap David dilakukan hingga tubuh David yang tergetak tidak bergerak di aspal.

David ditendang, diinjak-injak kepala belakangnya, hingga dipukuli tanpa ada belas kasihan.

Menurut Syahwan, hal yang dilakukan Mario Dandy Satrio, anak pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, tak berperikemanusiaan.

"Kami sih mau minta untuk dia juga harus tes urine, karena dari cara dia menganiaya terlihat jelas tidak ada rasa kemanusiaan," kata dia. (m31)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved