Kerusuhan Wamena
Isu Penculikan Anak Bikin Wamena Rusuh, Masyarakat Terpengaruh Pesan Berantai Via WA
Isu penculikan anak yang kebenarannya belum jelas membuat Kota Wamena bergolak, sembilan orang tewas dan belasan orang luka-luka.
WARTAKOTALIVE.COM, WAMENA - Polri menyesali kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (23/2/2023).
Sebab, setelah ditelusuri, kerusuhan dipicu oleh isu penculikan anak melalui pesan berantai WhatsApp (WA).
Tanpa konfirmasi, masyarakat Wamena langsung percaya dan bertindak melawan hukum.
Kapolres Jayawijaya, AKBP Hesman S Napitupulu mengatakan, ada informasi telah terjadi penculikan.
"Awal permasalahan yaitu warga melihat ada kendaraan membawa anak kecil yang diduga sebagai penculikan,” kata Napitupulu.
Dalam pesan WhatsApp yang beredar, pelaku disebut menggunakan mobil pickup.
Tersebar pula informasi menuding polisi berupaya melindungi pelaku yang dituding merupakan warga pendatang.
Akibat kabar miring ini, emosi massa tersulut hingga melakukan pembakaran ruko dan kios warga di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota sekira pukul 12.30 WIT.
Napitupulu menyebut, massa juga sempat menyerang aparat yang hendak meredam kerusuhan.
Baca juga: Septinus Alua Ceritakan Teriakan Khas dari Wamena Jadi Penyemangat Seluruh Pemain di Tim
“Saat berusaha menenangkan massa, kami diserang dengan batu yang dilemparkan kepada anggota.
Hingga kami memberikan tembakan peringatan untuk memukul mundur namun tak diindahkan dan massa semakin berulah sampai membakar beberapa bangunan ruko,” imbuhnya.
Situasi mulai kondusif
Napitupulu menambahkan, situasi mulai kondusif di Kota Wamena berangsur kondusif.
Baca juga: Misteri Teriakan Unik Ala Septinus Alua dari Wamena
"Kondisi saat ini sudah mulai kondusif," jelasnya.
Meskipun demikian, aparat keamanan dari Polres Jayawijaya dan Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga-jaga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.