Pilpres 2024

Capres Potensial di Pilpres 2024, Elektabilitas Prabowo Subianto Terus Menguat, Ini Faktornya

Lembaga survei Political Statistics (Polstat) sebut elektabilitas Prabowo Subianto sebagai capres potensial di Pilpres 2024 terus menguat.

Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Yulianto
Foto: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disambut hangat oleh jajaran pengurus dan kader Partai Gerindra saat resmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2023). 

Survei Litbang Kompas melibatkan 1.202 responden yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Survei melalui wawancara tatap muka, dan sampel ditentukan secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Elektabilitas Partai NasDem Naik

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) buka suara soal elektabilitas bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Dimana elektabiltas Anies Baswedan ternyata yang masih tertinggal dalam survei Litbang Kompas.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan, pihaknya menghormati dan mempelajari seluruh hasil survei dari berbagai lembaga.

"Enggak apa-apa, masukan buat kita. Kami selalu mempelajari dengan seksama hasil survei berbagai lembaga, termasuk Kompas" ujar Muhammad Kholid saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Namun begitu, Muhammad Kholid menyatakan bahwa PKS juga melakukan survei internal mengenai elektabilitas capres 2024.

Hasilnya, kata Muhammad Kholid, Anies Baswedan memiliki angka yang positif di bursa Pilpres 2024.

Namhn begitu, Muhammad Kholid tidak merinci mengenai hasil survei reguler yang dilakukan oleh internalnya.

"Kami juga lakukan survei reguler, angka-angka Pak Anies sangat bagus capaiannya. Kami optimis," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi sosok yang memiliki elektabilitas teratas dalam bursa calon presiden (capres) 2024.

Elektabilitasnya pun mulai mengalami peningkatan sejak awal tahun 2023.

Hal tersebut terpotret dalam survei capres Litbang Kompas yang dilakukan pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.

Dalam survei itu, hanya ada empat figur yang memiliki elektabilitas di atas 8 persen.

Adapun pada posisi di atas adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 25,3 persen.

Angka itu mengalami peningkatan jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang hanya sebesar 23,2 persen.

Setelah Ganjar, ada nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 18,1 persen.

Angka itu juga mengalami peningkatan tipis dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 17,6 persen.

Lalu, posisi ketiga ada nama Eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan 13,1 persen.

Elektabilitas Anies menurun jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sempat sebesar 16,5 persen.

Kemudian, di posisi ketiga adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 8,4 persen.

Angka tersebut menurun tipis jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 8,5 persen.

Selain keempat nama di atas, ada pula nama-nama lain seperti Menparekraf RI Sandiaga Uno sebesar 1,6 persen, Eks Panglima TNI Andika Perkasa sebesar 1,6 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 1,3 persen.

Kemudian, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 1 persen, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebesar 0,5 persen dan sejumlah nama lainnya yang masih berada di kisaran 0 persen.

Adapun survei Litbang Kompas menggunakan survei periodik melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.202 responsen yang dipilih secara acak memakai metode pencuplikan sistematis bertingkaf di 38 provinsi.

Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Elektabilitas Partai NasDem Naik

Elektabilitas Partai NasDem berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas alami kenaikan signifikan.

Diketahui, elektabilitas Partai NasDem naik menjadi 7,3 persen dibanding temuan survei terdahulu periode Oktober 2022.

Pengamat Politik Bawono Kumoro menilai faktor pendongkrak kenaikan itu tidak lepas dari sosok mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Partai NasDem pimpinan Surya Paloh itu resmi mendeklarasikan untuk usung Anies menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

"Kenaikan cukup signifikan sangat mungkin merupakan efek ekor jas diperoleh Partai NasDem setelah deklarasi untuk mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden," kata Bawono Kumoro kepada Tribunnews.com, Rabu (22/2/2023).

Peneliti dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia ini melanjutkan analisisnya.

Bawono berpendapat, deklarasi terbuka yang dilakukan membuat Partai NasDem mendapat suara dukungan.

Terlebih dari para pemilih simpatisan Anies Baswedan tersebar di sejumlah partai menjadi terkonsolidasi sebagai pemilih baru Partai NasDem.

Selain itu sejak melakukan deklarasi terbuka terhadap Anies Baswedan Partai NasDem juga giat berkeliling daerah untuk perkenalkan Anies Baswedan.

Hal ini secara tidak langsung telah membuat popularitas pemilih terhadap Partai NasDem juga turut meningkat," tambah Bawono.

Bawono menambahkan, soal kolerasi tingkat popularitas dengan peluang menang di Pemilu.

Ia menilai, dengan terjadi peningkatan tingkat popularitas tentu juga akan turut memperluas kemungkinan untuk disukai pemilih.

"Apabila telah disukai otomatis akan dipilih sehingga tentu saja berujung juga pada peningkatan tingkat elektabilitas," tandas Bawono.

Hasil survei Litbang Kompas

Litbang Kompas mengeluarkan hasil jajak pendapat terkait tingkat elektabilitas partai politik di awal tahun 2023.

Dalam hasilnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai politik yang memiliki tingkat elektabilitas pertama.

Di mana, angka elektabilitas partai berlogo kepala banteng tersebut mencapai 22,9 persen pada Januari 2023.

Angka tersebut, mengungguli Partai Gerindra yang berada di urutan ke dua dengan 14,3 persen di periode yang sama.

Selanjutnya, PDIP juga mengungguli Partai Golkar yang berada di urutan ketiga versi Litbang Kompas dengan angka elektabilitas 9,0 persen.

Disusul Partai Demokrat diurutan keempat dengan angka elektabilitas 8,7 persen serta Partai NasDem dengan 7,3 persen.

Di bawahnya, terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan angka 6,1 persen.

Setelah itu, terdapat beberapa nama partai politik yang elektabilitasnya di bawah lima persen versi Litbang Kompas.

Hasil survei Litbang Kompas terkait tingkat elektabilitas Partai Politik pada Januari 2023. PDIP peringkat pertama, Selasa (21/2/2023).
Hasil survei Litbang Kompas terkait tingkat elektabilitas Partai Politik pada Januari 2023. PDIP peringkat pertama, Selasa (21/2/2023). (Litbang Kompas)

 

Beberapa partai yang dimaksud yakni, PKS (4,8 persen); Perindo (4,1 persen); PPP (2,3 persen); PAN (1,6 persen) serta Partai Hanura, PBB dan PSI yang masing-masing tingkat elektabilitasnya hanya 0,5 persen.

Berdasarkan hasil survei ini, tingkat elektabilitas dari PDIP sendiri mengalami peningkatan jika dibandingkan pada periode Oktober 2022.

Kala itu, elektabilitas partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut hanya berkisar di angka 20,0 persen, atau naik sekitar 2,9 persen pada Januari 2023.

Sebagai informasi, survei yang dilakukan Litbang Kompas ini dilakukan dalam periode 25 Januari - 4 Februari 2023, dengan wawancara tatap muka.

Survei ini melibatkan 1.202 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis yang tersebar di 38 provinsi.

Adapun margin of eror atau tingkat kesalahan pada penelitian ini ±2,83 persen.

Anies Hadiri Tasyakur Milad ke-42 BKMT

Calon presiden (Capres) yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan menghadiri acara Tasyakur Milad ke-42 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT).

Acara Tasyakur Milad ke-42 BKMT ini digelar di Istora Senayan, Jakarta.

Melalui akun Instagram pribadinya, Anies Baswedan mengucap syukurnya karena bisa hadir di acara Tasyakur Milad ke-42 BKMT.

"Alhamdulillah, dapat bersama-sama hadir dalam Tasyakur Milad ke-42 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Istora Senayan" tulis akun Instagram @aniesbaswedan dikutip Wartakotalive.com, Selasa (21/2/2023).

Anies Baswedan pun menceritakan sosok Tuty Alawiyah.

Tuty Alawiyah, kata Anies Baswedan, bukan hanya seorang ustazah semata.

Namun, Tuty Alawiyah bagi Anies Baswedan merupakan seorang ibu yang pada umumnya mendidik anak-anak.

"Berbicara tentang BKMT tentu tak dapat dilepaskan dari sosok ibu Tuty Alawiyah, yang bukan hanya seorang ustadzah yang mampu memimpin ratusan Majelis Taklim hingga menjadi BKMT yang jangkauannya seluruh Indonesia, juga seorang ibu yang hebat dalam mendidik anak-anaknya."

"Karena kami mengenal Prof Dailami Firdaus dan para saudaranya merupakan pribadi-pribadi yang berhasil di bidangnya, tak hanya itu mereka juga amat guyub serta saling support." tulis akun Instagram @aniesbaswedan.

Menurut Anies Baswedan, BKMT menghasilkan keteledananan dalam pendidikan, dengan bukti menggiring emak-emak ke pengajian.

"Selama 42 tahun BKMT telah menjadi teladan keberhasilan pendidikan dalam keluarga. BKMT menjadi bukti bahwa pengajian menghasilkan ibu-ibu yang lebih berpengetahuan."

"Ibu-ibu yang punya bekal untuk mendidik anak-anaknya, membuat rumah yang mencerminkan nilai Islam dan akhlak yang baik." kata Anies Baswedan.

Anies Baswedan pun ucapkan rasa terima kasihnya lantaran diundang ke acara Tasyakur Milad ke-42 BKMT.

"Terima kasih sudah diundang, dan terima kasih atas buku sebagai penghargaan, insya Allah BKMT semakin maju dan seluruh kebaikan dari BKMT menjadi catatan amal jariyah Allohuyarham Ibu Tuty Alawiyah.

#BadanKontakMajelisTaklim #BKMT #TutyAlawiyah #UntukIndonesia" tulisnya.

Pengamat Sebut Anies Baswedan Bukan Sosialisasi Tapi Kampanye

Calon presiden (Capres) diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem), Anies Baswedan sibuk keliling wilayah Indonesia.

Namun, kegiatan Anies Baswedan keliling Indonesia tersebut ditanggapi Pengamat Politik Ray Rangkuti.

Ray Rangkuti menyebut safari politik Anies Baswedan ke berbagai wilayah di Indonesia merupakan bentuk kampanye.

Meski hingga saat ini partai pengusung Anies Baswedan yakni Partai NasDem mengklaim hal tersebut merupakan proses sosialisasi.

Hal itu Ray Rangkuti sampaikan dalam diskusi yang diadakan oleh Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Senin (20/2/2023).

“Anies itu masuk kampanye atau sosialisasi? Saya katakan itu kampanye,” Kata Ray Rangkuti.

Namun lebih lanjut, Pendiri Lingkar Madani (LIMA) ini menilai tindakan Anies Baswedan merupakan pilihan yang bagus.

Sebab, Ray Rangkuti sendiri tegas melihat masa kampanye 75 hari yang ditetapkan oleh penyelenggara pemilu tidak tepat.

“Saya ini penganut paham kampanye sepanjang waktu, jadi enggak ada itu kampanye bagi saya 75 hari. Bagi saya itu bagus, makin cepat yang bersangkutan kampanye kepada masyarakat ya makin baik,” tegas Ray Rangkuti.

Sehingga saat bersamaan, orang mengenal bukan figurnya tapi mengenal apa sih yang akan dibicarakannya, kalau dia memimpin misalkan di 2024 yang akan ada,” sambung Ray Rangkuti.

Ray Rangkuti sendiri menilai eks Gubernur DKI Jakarta yang berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia ini memang sudah bentuk dari kamapnya itu sendiri.

Pun diklaim sebagai sosialisasi oleh banyak pihak, Ray Rangkuti akui sosialisasi itu sebagai sosialisasi figur Anies Anies Baswedan sebagai capres.

“Lalu ngapain keliling itu? Sosialisasi namanya. Mensosialisasikan Anies sebagai capres. Bukan mensosialisasikan pikiran Anies sebagai calon presiden,” tuturnya.

Diketahui sesuai lampiran 1 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 kampanye baru akan dimulai pada tanggal 28 November 2023 hingga tanggal 10 Februari 2024. Masa kampanye berlangsung selama 75 hari.

Dengan situasi parpol peserta pemilu sudah ada tapi masa kampanye masih belum berlangsung, KPU dan Bawaslu hanya persilakan peserta untuk melakukan sosialisasi.

Aturan terkait parpol boleh melakukan sosialisasi dan edukasi parpol tertuang dalam pasal 25 PKPU 33 Tahun 2018.

Adapun bunyi tersebut:

Pasal 25

(1) Partai Politik yang telah ditetapkan sebagai Peserta Pemilu dilarang melakukan Kampanye sebelum dimulainya masa Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) dan ayat (2).

(2) Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melakukan sosialisasi dan pendidikan politik di internal Partai Politik, dengan metode:

a. pemasangan bendera Partai Politik Peserta Pemilu dan nomor urutnya; dan

b. pertemuan terbatas, dengan memberitahukan secara tertulis kepada KPU dan Bawaslu paling lambat 1 (satu) Hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

(3) Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang mengungkapkan citra diri, identitas, ciri-ciri khusus atau karakteristik Partai Politik dengan menggunakan metode:

a. penyebaran Bahan Kampanye Pemilu kepada

umum;

b. pemasangan Alat Peraga Kampanye di tempat umum; atau

c. media sosial, yang memuat tanda gambar dan nomor urut Partai Politik di luar masa Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1).

(4) Pelaksana, Peserta, dan Tim Kampanye dilarang memublikasikan citra diri, identitas, ciri-ciri khusus atau karakteristik Partai Politik melalui media cetak, media elektronik, dan media dalam jaringan yang memuat tanda gambar dan nomor urut Partai Politik, di luar masa penayangan Iklan Kampanye selama 21 (dua puluh satu) Hari sebelum dimulainya Masa Tenang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2).

Bacaleg NasDem Dapat Tugas Berat di Pemilu 2024

Salah satunya mengawal serta mewujudkan gerakan Restorasi Indonesia, sehingga, setiap caleg dari Partai NasDem memiliki kesamaan visi.

Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggoro Jati menuturkan, para bacaleg NasDem memiliki tugas tambahan yakni mendukung penuh Anies Baswedan dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.

"Itu sudah otomatis karena Pak Anies merupakan capres yang diajukan Partai NasDem, maka semua caleg kami apalagi di Jakarta harus mampu menyukseskan pak Anies," ucap Nurcahyo, Selasa (21/2/2023).

Ia menjelaskan nantinya para bacaleg di DKI diminta untuk terus menyebarkan apa yang telah dikerjakan Anies selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, menangkal sejumlah hoaks yang diarahkan kepada Anies Baswedan.

Karena elit Nasdem memprediksi berita hoaks seputar Anies akan banjir, mengingat banyak orang yang tak suka. 

"Harus mampu menyukseskan Pak Anies, membela dari hoaks selama beliau menjabat jadi Gubernur dan menceritakan yg sudah dijalankan di Jakarta," ungkapnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

(Tribunnews.com/Chaerul Umam/Rahmat Fajar Nugraha/Igman Ibrahim/Endra Kurniawan/Rizki Sandi Saputra/Mario Christian Sumampow/TribunBekasi.com/BAS/Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved