Banjir

Jelang Pemilu 2024, Gibran Rakabuming Dipusingkan Oleh Banjir Besar di Kota Solo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka galau melihat wilayahnya dilada banjir besar. Sebab, ini jadi senjata lawan politik.

Editor: Valentino Verry
Dok. Kompas TV
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kesal dan sedih melihat banjir di wilayahnya. Dia waswas banjir ini menjadi alat bagi lawan politik untuk menyerang jelang Pemilu 2024. 

Diketahui, sepanjang sungai dan anak Sungai Bengawan Solo ada 14 pompa yang aktif.

Namun, saat terjadi hujan deras Kamis kemarin, pompa tersebut justru dimatikan.

"Kalau pompa sempat dimatikan kemarin semua mesinnya. Karena debit air sudah lebih tinggi dari yang akan diangkat. Jadi yang dikhawatirkan pintunya yang tidak kuat," terangnya.

Pompa air tersebut, dimatikan saat malam hari.

"Airnya melompat kekhawatiran atas kerusakan dari infrastruktur pintu. Kemarin malam. Agar kapasitas air bisa ditampung di pintu," jelasnya.

Salah satu pompa yang dimatikan yakni di Joyokatan.

"Daripada terjadi resiko lebih tinggi. Ditarik sampai malam pun enggak ngaruh besar di lingkungan," tuturnya.

Menurutnya, dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur bukanlah faktor dominan.

"Informasi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tidak hanya didominasi pembukaan Gajah Mungkur saja. Tapi juga pada tanggal 16 terjadi hujan lebat di Karesidenan Sukoharjo," terangnya.

Hujan lebat di daerah aliran sungai lah yang membuat debit air naik.

"Kita cek di seluruh wilayah saat itu hampir semua hujannya merata deras. Ini yang menjadi pemicu. Tidak hanya dari sungai. Luapan sungai karena tidak mampu menahan debit air," jelasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved