Banjir
Jelang Pemilu 2024, Gibran Rakabuming Dipusingkan Oleh Banjir Besar di Kota Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka galau melihat wilayahnya dilada banjir besar. Sebab, ini jadi senjata lawan politik.
Ia mengatakan, perbandingan pompa air dan curah hujan sangat berbeda.
Pompa air yang ada tak sebanding dengan curah hujan tinggi.
"Kalau Bengawan Solo penuh ditutup pintunya. Kalau enggak masuk kota. Dipompa tidak sebanding dengan curah hujan. Jadinya megung (penuh airnya) di sini," ucapnya.
Mengutip TribunSolo.com, Kelurahan Gandekan, Jebres memang sudah jadi langganan banjir.
Namun, menurut YF Sukasno, kali ini lebih parah dari sebelum-sebelumnya.
"Ini Bengawan Solo penuh. Menurut info ada pelepasan dari Gajah Mungkur Wonogiri. Kota ini hujan Gandekan sudah sering begini. Cuma ini agak parah," terangnya.
Upayakan Bantuan
Sementara itu, pihaknya saat ini sedang mengupayakan pasokan bantuan untuk korban banjir.
Di antaranya genset listrik serta matras untuk alas pengungsian.
"Listrik mati semua. Karena tinggi. Meteran kena air. Makanya dimatikan semua," terangnya.
Selain dari pihaknya, Dandim 0735/Surakarta, Devy Kristiono juga telah menerjunkan pulihan personil TNI.
Tak hanya itu, pihaknya sudah memastikan dapur umum sudah tersedia di tiap posko.
Kata BPBD
Mengutip TribunSolo.com, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan penyebab utama banjir adalah curah hujan yang merata di Karisedenan Surakata.
Hal tersebut, membuat pompa air tak mampu mengatasi debit air.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.