Moge

Politisi NasDem Ingatkan Pengendara Moge tak Ngawur saat Berkendara: Tetap Sopan Biar Semua Happy!

Politisi Nasdem Ahmad Sahroni prihatin melihat pengendara moge pada sombong, sehingga memicu rasa benci pengendara lain.

Editor: Valentino Verry
instagram Ahmadsahroni88
Politisi Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengingatkan pengendara moge untuk sopan saat berlalu lintas, karena hal itu bikin kesal pengendara pada umumnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengingatkan rekan-rekannya penyuka motor gede (moge) untuk selalu taat aturan lalu lintas.

Sahroni yang kini menjabat Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) tahu bahwa masyarakat sebal pada pengendara moge.

Karena itu, dia berupaya untuk meredam rasa sebal itu lewat nasihat agar rekan-rekannya mengubah citra, dan tak ngawur saat berkendara di jalan raya.

Komitmen itu dibuktikan dengan kegiatan Saturday Morning Ride (Satmori) tanpa pelanggaran dan zero accident, Sabtu (11/2/2023).

Kegiatan yang setidaknya diikuti 170 anggota itu, mengusung rute perjalanan dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemudian beristirahat di Pave Bistro, Kebayoran Baru, dan berakhir di Black Stone Garage.

"Saya selalu sampaikan kepada teman-teman HDCI, kalau riding kita harus selalu patuh terhadap aturan," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini.

Baca juga: Galao Coffee & Kitchen, Tempat Nongkrong Bagi Semua, Mulai dari Komunitas Moge sampai Ibu-Ibu PKK

"Tidak boleh ada yang arogan dan mau menang sendiri. Kita taati aturan lampu merah, tidak melawan arus, dan saling menghormati sesama pengguna jalan lainnya," imbuhnya.

"Riding aman, sopan, dan yang penting semua tetap happy," tambahnya.

Di sisi lain, terdapat momen kejutan juga dari Ketum HDCI bersama seluruh anggota ketika sampai di tujuan akhir.

Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Naik Moge Tinjau Desa Kemuning, Puji Kades yang Bangun Desa Wisata

Saat bertemu dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang juga merupakan Ketua MPR RI, Sahroni menawarkan apakah Bamsoet bersedia mengisi posisi strategis di HDCI.

"Jadi tadi kita tawarkan Pak Bamsoet apakah beliau bersedia menjadi Ketua Dewan Pembina HDCI. Karena kita lihat atensi beliau (Bamsoet) terhadap dunia otomotif ini sangat besar," ucapnya.

"Jadi saat ini penawaran tersebut sedang Pak Bamsoet pikirkan, tapi dalam waktu dekat saya kira beliau akan berikan jawaban positif, doakan saja,” lanjutnya.

Erlanto Wijoyono saat menghadang konvoi Harley di Perempatan Condongcatur Depok Sleman. Hal ini buntut ari sikap sombong pengendara moge.
Erlanto Wijoyono saat menghadang konvoi Harley di Perempatan Condongcatur Depok Sleman. Hal ini buntut ari sikap sombong pengendara moge. (Kompas.com)

Sebelumnya, Sahroni juga menolak usulan sepeda motor besar atau moge bisa melintasi jalan tol.

Menurut Sahroni, usulan itu tidak bisa diterima lantaran belum ada kajian terkait hal tersebut.

Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Irianto yang menyebut Sahroni bukan bikers sejati lantaran menolak usulan moge bisa melintasi jalan tol.

"Urusan seperti ini tidak bisa main langsung setuju-setuju saja. Harus ada kajian mendalam terlebih dahulu terkait ini," tegasnya.

"Karena sejauh ini, kita belum memiliki aturan atau kajian soal diperbolehkannya kendaraan roda dua melintasi jalan tol," kata Sahroni.

Sahroni menambahkan bahwa usulan ini tidak boleh mengundang diskriminasi antar pengguna jalan, khususnya sesama pengendara roda dua.

Karena jika diskriminasi terjadi, maka hal tersebut justru akan mengundang amarah dan kekecewaan publik.

Bahkan lebih jauh, keberpihakan negara akan terlihat sangat timpang nantinya.

“Pun kalau disetujui, saya tidak ingin ada kesan eksklusif dan arogan bagi para pengendara moge," ujarnya.

"Jangan sampai terjadi diskriminasi antar pengguna jalan. Kebijakannya nanti yang harus mengatur kecepatan tertentu untuk roda dua di jalan tol. Karena ini juga menyangkut keselamatan berkendara,” tambah Sahroni.

Sahroni pun berpesan bahwa dirinya menjadi Ketua HDCI bukan hanya untuk memuaskan kepentingan kelompok, melainkan juga untuk membawa manfaat bagi masyarakat luas.

“Jadi biarlah saya dibilang bukan biker sejati, dibanding teman-teman saya harus mendapat hujatan dan persepsi buruk dari masyarakat," ucapnya.

"Sebab visi saya di HDCI adalah untuk melindungi tak hanya member dan institusi, namun juga para pengguna jalan lain," pungkas Sahroni.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved