Pilpres 2024

Utang Anies Baswedan Rp50 M ke Sandiaga Uno Lunas, Partai NasDem Sindir Erwin Aksa: Malu Dong Ya Kan

Erwin Aksa disindir Partai NasDem terkait utang Anies Baswedan Rp50 miliar ke Sandiaga Uno yang kini sudah dianggap lunas.

|
Editor: PanjiBaskhara
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis Partai Golkar Erwin Aksa disindir Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, soal utang Anies Baswedan Rp50 miliar ke Sandiaga Uno yang ternyata sudah dianggap lunas. 

"Dan ada yang memberikan dukungan langsung kepada, apakah relawan atau apa pun itu. Kemudian, ada pinjaman, sebenarnya bukan pinjaman, dukungan yang pemberi dukungan ini minta dicatat sebagai utang," jelas Anies Baswedan.

Anies Baswedan sampaikan, perjanjian dukungan yang dicatat sebagai utang itu berisikan, jika nantinya Anies-Sandi memenangkan pilkada, maka utang itu dianggap lunas.

"Dukungan yang minta dicatat sebagai utang. Lalu kami sampaikan apabila, ini kan dukungan untuk sebuah kampanye, untuk perubahan, untuk kebaikan, apabila ini berhasil, maka itu dicatat sebagai dukungan."

"Bila kita tidak berhasil dalam pilkada, maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan. Jadi itu kan dukungan. Siapa penjaminnya? Yang menjamin Pak Sandi," ungkap Anies Baswedan.

Anies Baswedan menambahkan, uang pinjaman tersebut sejatinya bukanlah uang Sandiaga Uno.

Namun, berasal dari pihak ketiga yang mendukung Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jadi uangnya dari Pak Sandi. Jadi itu ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya menyatakan, ada surat pernyataan utang, saya yang tanda tangan."

"Dan di dalam surat itu disampaikan apabila pilkada kalah, maka saya dan Pak Sandiaga Uno berjanji mengembalikan."

"Dan saya dan Pak Sandi, yang tanda tangan saya, apabila kami menang pilkada, ini dinyatakan bukan utang. Jadi itulah yang terjadi. Makanya begitu pilkada selesai, menang, selesai," jelas Anies Baswedan.

Anies Baswedan menambahkan, seluruh dokumen yang terkait perjanjian utang piutang itu pun masih disimpan oleh dirinya.

Anies Baswedan pun tak masalah jika dokumen itu dibuka di hadapan publik.

"Ada dokumennya, kalau suatu saat itu harus dilihat ya boleh saja, wong tidak ada sesuatu yang luar biasa di situ."

"Jadi tidak ada sebuah utang yang hari ini harus dilunasi, enggak ada, karena ketika pilkadanya selesai, itu selesai."

"Jadi menjadi aneh ketika sekarang kita membicarakan soal ada utang yang belum selesai."

"Sudah selesai ketika dulu, karena perjanjiannya begitu," beber Anies Baswedan.

(Tribunnews.com/Reza Deni/Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved