Pilpres 2024

Pasangan Ganjar-Puan Tersingkir di Putaran Pertama Jika PDIP Tak Berkoalisi di Pilpres 2024

Hal itu berdasarkan simulasi tertutup empat pasangan, yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Editor: Yaspen Martinus
Istimewa
Pasangan capres-cawapres yang diusung PDIP bakal tersingkir di putaran pertama Pilpres 2024, jika tidak berkoalisi dengan partai lain. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pasangan capres-cawapres yang diusung PDIP bakal tersingkir di putaran pertama Pilpres 2024, jika tidak berkoalisi dengan partai lain.

Hal itu berdasarkan simulasi tertutup empat pasangan, yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Pendiri SMRC Saiful Mujani memaparkan, empat pasangan itu adalah Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar, Anies Baswedan-AHY, Ganjar Pranowo-Puan Maharani, dan Airlangga Hartarto-Erick Thohir.

Baca juga: Pekan Depan Johnny G Plate Bakal Penuhi Panggilan Kejagung Jadi Saksi Kasus Korupsi Tower BTS

"Ketika dipasangkan dengan Puan, posisi Ganjar di bawah dua nama yang selama ini kompetitif dengan dia, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," ungkap Saiful dalam kanal YouTube SMRC TV, Kamis (9/2/2023).

Dalam paparan yang ditayangkan, Prabowo-Cak Imin memperoleh 29,7 persen, Anies-AHY memperoleh 28,8 persen, Ganjar-Puan 21,6 persen, Airlangga-Erick 4,9 persen, dan ada 15,6 persen yang tidak menjawab.

"Itu selisihnya cukup signifikan. Dan kalau ini yang terjadi, maka yang masuk ke putaran kedua adalah Anies dan Prabowo, PDIP ditinggalkan."

"Bahkan Ganjar ditaruh di nomor satu pun, kalau (PDIP) tidak berkoalisi dengan partai lain dan tak mengajak tokoh lain, dia akan tersingkir walaupun Ganjar capresnya," ulas Saiful.

Hal yang sama juga terjadi jika simulasinya diganti. Kali ini, Ganjar yang menjadi cawapresnya, sementara Puan diusung sebagai capresnya.

Dalam hasil simulasi serupa, SMRC mencatat PDIP juga akan kalah dalam putaran pertama Pilpres 2024.

Baca juga: Besok Cak Imin dan Airlangga Hartarto Bakal Jajaki Peluang Koalisi Sambil Ngopi di Istora Senayan

"Jadi kalau Puan nomor satu (capres) itu jeblok banget, dan Ganjar tidak bisa menolong keadaan itu. Pokoknya sudah tersingkir dan tak bisa masuk putaran kedua," papar Saiful.

Dalam hasil simulasinya, Puan-Ganjar hanya meraih persentase 8,8 persen, sementara Prabowo-Cak Imin berada di puncak dengan 35,4 persen, dan Anies Baswedan-AHY di urutan kedua dengan 31,2 persen.

Adapun di bawah Puan-Ganjar, yakni Airlangga-Erick dengan 6 persen. Sementara ada 17,7 persen yang tidak menjawab.

Baca juga: Jika Alat Bukti Cukup, Menkominfo Johnny G Plate Bisa Jadi Tersangka Kasus Korupsi Tower BTS

"Jadi, bagi PDIP, berkoalisi itu sebuah kebutuhan politik yang tak bisa dihindarkan."

"Suka atau tidak, kenyataannya adalah publik atau pemilih ini lebih melihat koalisi itu punya nilai, dengan partai apa pun dan tokoh siapa pun."

"Kalau sama-sama kader dari partai yang sama, itu kemungkinan akan ditinggalkan, dan semakin tidak kompetitif dalam pilpres," tuturnya. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved