Stunting
Cegah Stunting di Indonesia dengan Penuhi Nutrisi Berkualitas yang Tepat Bagi Anak
Stunting masih menjadi masalah bagi bayi dan anak Indonesia dan harus segera dituntaskan karena menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.
Selanjutnya, anak dirujuk ke Puskesmas dan menjalani pencegahan sekunder saat bayi sudah mengalami weight faltering, berat badan kurang, gizi kurang dan gizi buruk.
Jika sudah terjadi stunting, maka dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan pencegahan tersier oleh dokter spesialis anak, lalu ditatalaksana sesuai indikasi. Jika perlu terapi khusus bisa diberikan pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) yang sesuai peruntukannya.
“Pada gilirannya, pihak yang paling berperan besar dalam pencegahan stunting adalah orang tua. Setiap orang tua pasti ingin anaknya bisa tumbuh dan berkembang lebih baik. Untuk itu, kita tidak bisa mengharapkan orang lain,” ujarnya.
“Jika kenaikan berat badan tidak memadai, segera datangi dokter umum atau dokter anak untuk mengetahui penyebabnya, atur pola makannya, sehingga anak tidak mengalami stunting dan kita bisa menyelamatkan generasi masa depan Indonesia,” tutup Damayanti.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Cegah Stunting, Sudin KPKP Jaktim Kampanye ke Murid SD Negeri agar Gemar Makan Ikan |
![]() |
---|
Luncurkan Program Pendampingan Gizi Demi Atasi Stunting, Bupati Pasuruan Harap Swasta Makin Berperan |
![]() |
---|
Miris, Sekitar 500 Balita di Tapos Depok Menderita Stunting |
![]() |
---|
Pemkot Jaksel Ungkap Penyebab Stunting, Hasilnya Mengejutkan, Kepala BPOM Yakin MBG Jadi Solusi |
![]() |
---|
Angka Stunting di Kabupaten Bogor Turun Drastis, Karena MBG? Ini Penjelasan Bachril Bakri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.