Kesehatan

Waspada, Campak Rawan Menular di Lingkungan Padat Penduduk Terutama Anak dengan Imunitas Rendah

Ngabila menyampaikan bahwa anak-anak yang memiliki imunitas rendah karena memiliki komorbid, juga sangat rentan terkena penyakit campak.

Warta Kota
Ilustrasi - rumah di lingkungan padat penduduk menjadikan anak rawan terkena campak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta beberkan penyebab penyakit campak yang menyerang sebagian besar anak-anak.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan lingkungan padat penduduk adalah salah satu faktor yang menyebabkan penyakit campak.

"Campak ini kan menular melalui udara atau airborne dan droplet. Jadi anak-anak yang tidak di pemukiman padat penduduk akan rentan terkena campak," ujar Ngabila melalui pesan singkat WhatsApp kepada Warta Kota, Kamis (26/1/2023).

Selain itu Ngabila menyampaikan bahwa anak-anak yang memiliki imunitas rendah karena memiliki komorbid, juga sangat rentan terkena penyakit campak.

"Yang harus diketahui, campak juga menyerang orang dengan imunitas rendah karena punya komorbid atau yang dikenal dengan istilah imunodefisiensi," jelas Ngabila Salama.

Baca juga: Kenali Gejala Campak Sekilas Mirip dengan Covid19 dengan Penularan Lebih Cepat

Ngabila pun menginformasikan sebanyak 75 persen balita dan 20 persen anak SD rentan terhadap penyakit campak.

Sedangkan, lima persen sisanya adalah orang dewasa yang tidak menerima imunisasi campak lengkap saat masih anak-anak.

Cara Penularan Campak dan Antisipasi

Lebih lanjut, Ngabila melaporkan sebanyak 253 kasus campak di ibu kota sepanjang tahun 2022.

Hal tersebut dikarenakan surveilans dan cakupan imunisasi campak rubela menurun selama pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga 2022 yang lalu.

Sebenarnya, bagaimana cara penularan penyakit campak itu? Dan apa saja yang harus dilakukan sebagai antisipasi?

Ngabila mengatakan bahwa penularan penyakit campak sama seperti Covid-19.

"Mirip kayak Covid-19, tapi jauh lebih menular dan sangat cepat," ujar Ngabila melalui pesan singkat WhatsApp kepada Warta Kota, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Naiknya Kasus Campak di Jakarta karena Menurunnya Vaksin Saat Pandemi, Ini Cara Pencegahannya

Ngabila menjelaskan penularan campak dapat melalui udara atau airborne lewat udara yang dihirup saat bernapas melalui mulut dan hidung.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Anggraini Alam, SpA(K), menunjukkan foto penderita campak pada anak saat Media Briefing terkait KLB Campak Secara online, Kamis (19/1/2023).
Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Anggraini Alam, SpA(K), menunjukkan foto penderita campak pada anak saat Media Briefing terkait KLB Campak Secara online, Kamis (19/1/2023). (Wartakotalive.com/Mochammad Dipa)
Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved