Kesehatan
Kenali Gejala Campak Sekilas Mirip dengan Covid19 dengan Penularan Lebih Cepat
Waspada dengan gejala campak yang nyaris mirip dengan Covid19. Saat ini di Jakarta kasusnya mencapai 253.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Waspada dengan gejala campak yang nyaris mirip dengan Covid19.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 253 kasus campak di ibu kota sepanjang tahun 2022.
Hal tersebut dikarenakan surveilans dan cakupan imunisasi campak rubela menurun selama pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga 2022 yang lalu.
Sebenarnya, bagaimana cara penularan penyakit campak itu? Dan apa saja yang harus dilakukan sebagai antisipasi?
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama menjelaskan bahwa penularan penyakit campak sama seperti Covid-19.
"Mirip kayak Covid-19, tapi jauh lebih menular dan sangat cepat," ujar Ngabila melalui pesan singkat WhatsApp kepada Warta Kota, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Akui Penyakit Campak Merajalela Akibat Imunisasi yang Rendah, ini Faktanya
Ngabila menjelaskan penularan campak dapat melalui udara atau airborne lewat udara yang dihirup saat bernapas melalui mulut dan hidung.
Selain itu, penularan campak juga bisa melalui droplet percikan dahak dan bersin di permukaan benda.
Sehingga tangan yang kotor bisa menjadi perantara masuk melalui hidung dan mata.
"Kemudian, juga bisa tertular apabila kontak langsung dengan kulit," ucap Ngabila.
Adapun gejala campak yang timbul di antaranya: demam (cukup tinggi karena virus), batuk, pilek, mata merah, dan ruam merah muncul empat hari sesudah awal demam.
"Apabila terkena penyakit campak, nanti diberikan obat pereda gejala dan vitamin A untuk mencegah kebutaan," kata Ngabila.
Kemudian, Ngabila juga mengimbau agar mencegah penyakit campak, dengan imunisasi lengkap campak rubela.
Baca juga: Cegah Campak dan Rubella, Jakarta Utara Targetkan Imunisasi untuk 128.242 Anak
Imunisasi tersebut diberikan sebanyak tiga kali: usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.
Takut Sakit Jantung, Animo Masyarakat Ikut Seminar Makin Tinggi, Ingin Tahu Sebab dan Solusinya |
![]() |
---|
Karena Gerd dan Anxiety, Erik Wibowo dan Anxiety Care Indonesia Mengembangkan Sayapnya |
![]() |
---|
Musim Pancaroba Segera Tiba Jangan Lupa Jaga Imun Dengan Vitamin C |
![]() |
---|
Prodia Rilis Aplikasi U by Prodia, Bisa Pantau Tingkat Hipertensi dan Kadar Diabetes |
![]() |
---|
Ini Perhatian untuk Mamah Muda, Salah Pilih Popok Akibatkan Ruam di Kulit, Ini Kata CEO MAKUKU |
![]() |
---|