Dinas Bina Marga DKI Jakarta Sebut Missing Link Lebih Efektif Dibanding Pelebaran Jalan
Dinas Bina Marga DKI Jakarta jelaskan alasan pihaknya melakukan pembangunan jalan tembus atau missing link daripada pelebaran jalan untuk atasi macet.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Bina Marga DKI Jakarta jelaskan alasan pihaknya melakukan pembangunan jalan tembus atau missing link.
Diketahui, pembangunan tersebut berguna untuk mengurangi kemacetan yang sampai saat ini menjadi persoalan klasik di DKI Jakarta.
Padahal sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga melakukan pelebaran jalan untuk mengatasi kemacetan.
"Daripada melebarkan dan buka jalan, kan pasti ada pembebasan lahan. Nah itu membutuhkan uang lagi," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho saat dikonfirmasi, Kamis (26/1/2023).
Menurutnya, pembuatan jalan tembus atau missing link dirasa lebih efektif dibandingkan melebarkan jalan.
Hari mengaku bahwa pelebaran jalan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, rentan terjadi penolakan dari warga yang akan dilakukan pembebasan lahan.
Baca juga: NasDem Sambangi Sekber Gerindra-PKB, Jajaki Kemungkinan Duet Anies Baswedan-Prabowo?
"Waktu itu saya mau lebarin jalan, langsung banyak penolakan. Makanya lebih baik bikin jalan tembus," kata Hari.
Kemudian, Hari pun berencana pihaknya akan menggelar konferensi pers terkait 10 titik jalan yang direncanakan akan dilakukan pembebasan lahan.
Ia menegaskan, pembangunan jalan tembus tidak memerlukan Peraturan Gubernur (Pergub) maupun Keputusan Gubernur (Kepgub).
"Enggak butuh, enggak perlu. Langsung jalan saja," ucap Hari.
Apabila penetapan lokasi (penlok) habis, pihaknya baru membutuhkan Pergub.
"Tapi kalau masih ada ya langsung jalan terus," pungkas Hari.
Hari membeberkan setidaknya terdapat 10 jalan yang akan dilakukan pembukaan.
Baca juga: Luruskan Pernyataan Jokowi, Heru Budi Bantah Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak di Era Anies Baswedan