Kekurangan Gizi Jadi Penyebab Awal Stunting, Penting Asupan Protein Hewani dengan Porsi yang Tepat

Masalah stunting pada anak akan mempengaruhi tingkat kecerdasan. Guna mencegahnya, pentingnya asupan protein hewani.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Prof.dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D,Sp.A(K) saat menjelaskan tentang pentingnya asupan protein hewani dalam webinar "Peranan Protein Hewani dalam Mencegah Stunting di Indonesia", Selasa (24/1/2023). 

Pemberian porsinya pun harus tepat agar kebutuhan protein harian anak tercukupi dengan baik.

Umur 6 sampai 8 bulan itu 70 persen sumber energi itu masih dari ASI. Jadi dari MPASI hanya 30 persen yaitu 200 kkal. Kebutuhan protein harian untuk usia ini 15 gram atau 30 persen protein hewani minimal yang harus terpenuhi.

“Jadi kasih 1 butir telur ayam masih bisa nih di usia 6 sampai 8 bulan dalam sehari," jelas Damayanti.

Sedangkan, pada anak usia 9 sampai 11 bulan, maka diperlukan 15 gram protein per hari.

Jadi 1 butir telur ayam sama 1/2 hati ayam. Atau dalam 12 sampai 24 bulan, dia ASI-nya cuma tinggal 30 persen, sisanya harus dilengkapi dari MPASI, termasuk proteinnya 20 gram per hari jadi 1 butir telur ayam dengan 30 gr ikan kembung, tambah 1 susu UHT," sebut Damayanti.

Sementara itu, untuk anak berusia 24 hingga 60 bulan, kebutuhan energi MPASI-nya sebesar 1400 kkal atau 25 gram protein per hari.

Sehingga, orang tua dapat memberikan 2 butir telur, 1 hati ayam atau 30 gram daging merah, 2 susu UHT atau 30 gram teri nasi.

Untuk contoh aturan makan balita berusia 12 hingga 24 bulan, Damayanti mengatakan, bisa dengan memulai memberikan ASI pada jam 6 pagi.

Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan makan pagi berprotein seperti ikan, ayam, daging atau telur.

Minimal protein hewani hariannya bisa dipenuhi dengan 1 butir telur ayam, 30 gram ikan kembung dan satu susu UHT Full Cream 125 ml.

Pukul 10 pagi, ibu bisa memberikan snack dengan satu susu UHT 125 ml. Pada jam makan siang, ibu bisa memberikan kembali protein hewani melalui ikan, ayam, daging atau telur. Selanjutnya di jam 2 siang, ibu bisa kembali memberikan ASI.

“Memasuki sore hari pukul 16.00, ibu bisa kembali memberikan snack yang lalu dilanjutkan dengan makan malam yang mengandung protein hewani. Saat menjelang jam tidur pukul 8 malam, ibu bisa memberikan ASI kepada anak,” pungkas Damayanti.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved