Pembunuhan Berantai

Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur, Polisi: Ada Kemungkinan Tersangka dan Korban Lain

Polda Metro Jaya menyebut ada potensi tersangka lain dalam kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki cs

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
tangkapan layar KompasTV
Detik detik Penangkapan Wowon dan Solihin Pelaku Pembunuhan Berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut 

Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.

Kegiatan olah tempat kejadian perkara [TKP kasus pembunuhan berantai di Bekasi oleh komplotan Wowon Erawan cs  di bangunan kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (16/1/2023). Kontrakan ini merupakan TKP kedua kasus pembunuhan berantai oleh komplotan Wowor Erawan dan dilakukan oleh Petugas Labfor dari Bareskrim Polri bersama dengan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota.
Kegiatan olah tempat kejadian perkara [TKP kasus pembunuhan berantai di Bekasi oleh komplotan Wowon Erawan cs di bangunan kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (16/1/2023). Kontrakan ini merupakan TKP kedua kasus pembunuhan berantai oleh komplotan Wowor Erawan dan dilakukan oleh Petugas Labfor dari Bareskrim Polri bersama dengan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota. (KOMPAS.com/JOY ANDRE T)

Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.

Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain juga dilakukan para tersangka. Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.

Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.

Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida. Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.

Polda Metro Jaya menyatakan, bersama dengan Duloh alias Solihin, Wowon melakukan aksi penipuan dengan bumbu supranatural. Duloh mendeskripsikan dirinya punya kemampuan untuk meningkatkan kekayaan.

Dia memanfaatkan Wowon untuk mencari korban-korbannya. Setelah mendapatkan korban yang menginginkan 'kesuksesan', Wowon mengambil uangnya.

Ketika korbannya menagih janji bisa bikin sukses, Duloh dan Wowon lalu membunuh korbannya.

"Aki (Wowon) melapor pada Duloh, kemudian Duloh yang mengeksekusi korban dengan cara mengajak ke rumahnya, dikasih minum racun. Orang yang mengetahui juga dihilangkan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kamis (19/1/2023).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Wowonlah yang menyusun dan menyuruh Solihin dan tersangka lain, M Dede Solehudin untuk melakukan pembunuhan ketiga korban di Bekasi.

Selain itu, Wowon juga mendanai aksi pembunuhan ketiga korban yang diracun dengan racun pestisida dan racun tikus.

Wowon memerintahkan mertuanya mendorong seorang TKW bernama Siti Siti, tenaga kerja wanita (TKW) asal Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu korban pembunuhan berantai Wowon dkk dengan cara didorong ke laut dari atas kapal.

Dalam aksinya, Wowon Erawan alias Aki memerintahkan mertuanya bernama Noneng untuk menjadi eksekutor pembunuhan itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, pembunuhan itu berawal karena korban menagih janji Wowon terkait hasil penggandaan uang.

Wowon bilang Siti bisa mengambil uangnya yang telah digandakan itu di Mataram, Lombok. "Jadi Siti ini menagih janji hasil penggandaan uang kepada tersangka. Kemudian, dibilang oleh Wowon bahwa ambilnya di Mataram," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Trio tersangka pelaku pembunuhan berantai yang sangat keji di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat, yang menelan banyak korban meninggal dengan modus penipuan dan pembunuhan berencana. Dari kiri ke kanan: Solihin alias Duloh (63), Wowon Erawan alias Aki (60), dan M Dede Solehudin (35). Polisi sudah menahan ketiganya sejak pertengahan Januari 2023.
Trio tersangka pelaku pembunuhan berantai yang sangat keji di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat, yang menelan banyak korban meninggal dengan modus penipuan dan pembunuhan berencana. Dari kiri ke kanan: Solihin alias Duloh (63), Wowon Erawan alias Aki (60), dan M Dede Solehudin (35). Polisi sudah menahan ketiganya sejak pertengahan Januari 2023. (dok. Kompas.com)

Namun, setelah mereka ada di atas kapal untuk menuju Mataram, nyawa Siti justru dihabisi.

Wowon memerintahkan mertuanya, Noneng, membunuh Siti dengan cara mendorongnya ke laut saat perjalanan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Mataram, Lombok. 

"Yang mendorong Siti adalah Noneng, itu atas perintah Wowon," jelas Trunoyudo. Memiliki enam istri Wowon diketahui memiliki enam orang istri. Fakta itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (20/1/2023).

"Untuk perkembangannya ada beberapa secara kuantitas angka, mengatakan ada istri daripada tersangka Wowon ada enam orang," kata Trunoyudo kepada wartawan.

Namun, dua dari enam istri Wowon termasuk korban pembunuhan. Mereka adalah Ai Maimunah dan Wiwin. Maimunah tewas diracun di kontrakannya di Bantargebang, Bekasi.

Sementara itu, Wiwin dibunuh di Cianjur dan kerangkanya ditemukan di Cianjur.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved