Kuliner Jakarta

Kuliner Jakarta: Asinan Kamboja Alm H Mansyur di Pulogadung Jakarta Timur Berdiri Sejak Tahun 1970

Asinan Kamboja Alm H Mansyur, di Jalan Taman Kamboja, No 10, RT 8/RW 11, Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur berdiri sejak tahun 1970.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Rendy Rutama
Asinan Kamboja Alm H Mansyur, di Jalan Taman Kamboja, No 10, RT 8/RW 11, Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur berdiri sejak tahun 1970. 

WARTAKOTALIVE.COM, PULOGADUNG - Beragam jenis kuliner menarik bisa kalian jumpai jika datang ke wilayah ibu kota bagian timur.

Antara lain, Asinan Kamboja Alm H Mansyur, yang terletak di Jalan Taman Kamboja, No 10, RT 8/RW 11, Rawamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Tempat legendaris ini rupanya dijelaskan Ayu, selaku Penerus Asinan Kamboja Alm H Mansyur, sudah berdiri sejak tahun 1970, dan mulai beroperasi memanfaatkan ruko yakni pada tahun 1984.

Proses mencapai memiliki ruko tersebut, memiliki perjalanan yang diungkapkan Ayu tidaklah mudah bagi Alm H Mansyur kala itu.

Berjualan berkeliling dengan memanfaatkan gerobak dipikul, hingga mencoba menawarkan dagangan berupa kacang rebus, hingga telur asin sempat dilalui.

Baca juga: Hindari Keracunan Makanan, Sekjen PBSI Kerahkan Polisi Awasi Makanan Atlet di Indonesia Masters 2023

"Sebelum seperti ini, dulunya berjualan berkeliling di wilayah Rawamangun, berjualannya pun dia memakai sistem pikul, dan itu sudah dilakukan sekitar tahun 1965," kata Ayu, saat ditemui awak media, Senin (23/1/2022).

Seusai melewati beberapa tahapan berjualan, bertemulah di tahun 1970, Alm H Mansyur tertarik meracik makanan Asinan.

Berbekal insipirasi dari keinginan pribadi mencari solusi untuk memanjakan masyarakat di cuaca panas dengan mengonsumsi sesuatu asupan, terciptalah Asinan.

Tanpa berpikir panjang, Alm H Mansyur mencoba berkomunikasi dengan kedua orangtua untuk diarahkan atau diperlihatkan membuat racikan Asinan yang khas.

"Ketika itu dia melihat suasana terik matahari pada siang hari, dan dia punya inspirasi seperti itu, ketika termenung kayak sendiri, tiba-tiba lewat seperti tukang rujak dan dia bilang sama orang tuanya ingin mengolah makanan yang cita rasanya itu bikin segar-segar di siang hari," jelasnya.

Baca juga: Kedatangan Anies Baswedan ke Desa Kanekes Bersamaan dengan Ritual Kawalu Suku Baduy Dalam

Kini, usaha tersebut terus dilanjutkan hingga generasi ke tiga, yang merupakan bagian dari pihak keluarga Alm H Mansyur.

Terhitung secara rinci, mulai dari Orangtua Alm H Mansyur, lanjut Alm H Mansyur, kemudian anak, dan kini cucu.

"Alhamdulillah Pak Haji setelah membangun kemudian dilanjutkan anak-anaknya sekitar 2008, pak Haji itu udah almarhum dan dilanjutkan hingga sekarang terus berjalan," lugasnya.

Walaupun sudah lintas generasi, cita rasa khas yang dimiliki asinan ini pun masih tetap terjaga alias sama. Uniknya, rasa asinan ini lebih terkenal dengan perpaduan manis, asam, dan asin. 

Baca juga: Alarm Bahaya untuk Borneo FC, Marc Klok dan Febri Haryadi Sudah Pulih dan Siap Bela Persib Bandung

Alhasil pengunjung yang datang pun kerap merasa sensasi berbeda dengan Asinan lainnya ketika menyantap dari lokasi ini. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved